Ia menambahkan, ada empat hal yang harus dipegang teguh oleh para Praja untuk mencapai kesuksesan diantaranya kejujuran, disiplin, dukungan orang terdekat dan skill atau kompetensi.

Berbeda dengan Kalimantan Barat, Provinsi Maluku memiliki permasalahan dan strategi penyelesaian masalah yang cukup unik. Meskipun secara geografis Maluku hanya memiliki kurang dari 5% wilayah darat, Pemerintah Provinsi Maluku mampu memaksimalkan potensi dan sumber daya yang dimiliki dengan angka pertumbuhan ekonomi yang terbilang tinggi yaitu sebesar 5,73%.

“Dua strategi yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Maluku untuk mengatasi berbagai masalah publik dengan sumber daya yang terbatas yaitu dengan melakukan sinergitas baik dengan lembaga Pemerintahan di tingkat Pusat, Provinsi maupun Kabupaten/Kota dan mengalokasikan dana di sektor basis dan non basis.” Ujar Gubernur Maluku, Dr. Anton A. Lailossa, S.T., M.Si.

Baca juga:  Ahli Hukum Trisakti Menilai Ada Kejanggalan Dalam Kasus Korupsi DAM Parit Karawang

Dikatakan Anton, Pemerintah Provinsi Maluku juga memaksimalkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk melakukan ekspor rempah, hasil perikanan dan memaksimalkan sektor pariwisata. Semisal Kota Bukittinggi yang memiliki kebijakan tersendiri dalam meningkatkan perekonomian masyarakat pasca pandemi.

“Kami membuat kebijakan Tabungan Utsman, yaitu program pinjaman bagi para pelaku UMKM tanpa bunga dan tanpa agunan. Hal ini terbukti mampu memberikan stimulus bagi mereka (pelaku UMKM) sehingga ekonomi tetap terjaga,” kata dia.

Hal tersebut diamini Walikota Bukittinggi, H. Erman Safar yang menyatakan jika Bukittinggi terbilang sukses dalam menghadapi permasalahan stunting dengan turunnya angka stunting secara signifikan yang sebelumnya pada tahun 2021 mencapai 19% menjadi 16,8% pada tahun 2022.

Pelaksanaan diskusi berjalan dinamis, Praja antusias memberikan berbagai pertanyaan terutama berkaitan dengan strategi pengambilan kebijakan dalam menghadapi stunting dan permasalahan ekonomi seperti inflasi dan pemulihan ekonomi masyarakat pasca pandemi.

Baca juga:  Ridwan Kamil Usul Bentuk Gugus Tugas Honorer

Rangkaian kegiatan Dies Natalis IPDN dilanjutkan dengan acara Khitanan Massal Gratis yang dilaksanakan di Poliklinik IPDN dengan jumlah peserta sebanyak 51 orang. Kegiatan khitanan massal ini diperuntukkan bagi masyarakat di Kecamatan Jatinangor dan sekitarnya. Sejumlah dokter dan paramedis dari IPDN bekerjasama dengan Rumah Sakit Tentara Jajaran KESDAM III Siliwangi ditugaskan dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut. Rektor IPDN, Dr. Hadi Prabowo, M.M. pun meninjau langsung kegiatan tersebut dan memberikan perhatian bagi anak-anak yang hadir. Peserta Khitanan Massal Gratis juga menerima santunan, tas sekolah, sarung, ikat pinggang, snack dan makan siang. Kegiatan khitanan massal merupakan suatu bentuk pengabdian dan tanggungjawab sosial Institut Pemerintahan Dalam Negeri kepada masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *