
beritain.id – Puasa di bulan Ramadan merupakan salah satu rukun Islam dan ibadah wajib bagi umat muslim di seluruh dunia. Namun, bagi ibu hamil, puasa bisa menjadi tantangan tersendiri yang cukup berat.
Hal ini dikarenakan ibu hamil membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk kesehatan diri dan juga calon bayi yang ada di kandungannya.
Ahli kandungan Rumah Sakit Unggul Karsa Medika (RS UKM) Bandung dr. Rizna Tyrani Rumanti, SpOG mengatakan, puasa bagi ibu hamil tidak dilarang. Ibu hamil dapat menjalankan ibadah puasa, namun menurut Rizna, harus ada persyaratan yang perlu di perhatikan, seperti kondisi ibu hamil dan janin yang dalam kondisi sehat.
“Jadi tidak ada kontra indikasi antara ibu dan janinnya,”ucap Rizna Kamis, (30/3/2023).
Ditambahkan Rizna, bila ibu dan janinnya dalam kondisi sehat dan dapat mengkonsumsi makanan sesuai dengan yang diperlukan, maka dapat melakukan ibadah puasa. Bagi ibu hamil yang tidak berpuasa, asupan makanan 3 kali sehari dan minum air 2 hingga 3 liter per harinya.
“Jadi tinggal diatur aja. Misalkan 3 kali seharinya pas sahur, pas buka ya, diatur jamnya. Jadi jamnya yang dirubah. Jadi sekitar jam 9 malam dia (ibu hamil) makan lagi. Jadi tetap tiga kali, dipastikan cairannya cukup, nutrisinya bagus. Nah nutrisi apa yang bagus, yang pasti gizi seimbang,”jelasnya.
Gizi seimbang menurut Rizna, adalah adanya kesimbangan kandungan makanan, seperti adanya karbohidrat yang mengandung serat tinggi dan dikonsumsi saat sahur, diantaranya sayuran dan buah-buahan.
“Pada saat sahur itu yang seratnya itu tinggi. Jadi banyak sayur, banyak buah, kemudian nasi. Jangan yang terlalu manis, karena kalau gula darahnya naik, turunya juga cepat. Tapi kalau karbohidratnya serat, diolah oleh tubuhnya pelan, jadi energinya juga bisa pelan-pelan. Jadi ada cadangan sampai selesai (berbuka puasa),”jelasnya.
“Kemudian protein tinggi tetap, vitamin, mineral, kadang ada lemaknya juga ya. Yang pasti gizi seimbang,”tambah Rizna.
Rizna juga memberikan tipsnya, pada saat berbuka puasa jangan minum minuman dingin. Mengingat, minumana dingin merangsang asam lambung yang tinggi. Sehingga disarankan untuk minum air hangat pada saat berbuka puasa.
“Jadi air hangat dulu, boleh manis juga. Kadang-kadang gini ya beberpa pasien tuh bertanya dok kenapa ya kalau habis buka puasa suka lemes badannya. Nah itu karena gula darahnya naiknya terlalu tinggi, jadi makannya manis, makan yang banyak, gula darah naik cepet, turunnya juga cepat,”jelas Rizna.
Ia juga mengatakan, ibu hamil yang tidak direkomendasikan melakukan puasa, adalah salah satunya yang memiliki riwayat penyakit maag. Namun apabila memiliki riwayat maag dan tidak kambuh dan ingin berpuasa, menurut Rizna dapat melakukan puasa asal menghindari makanan yang merangsang maag kambuh.
“Apalagi kalau lagi kambuh. Ada mual ada muntah, kita tidak menganjurkan ibu hamil untuk berpuasa,”jelasnya.
Untuk mengetahui apakah ibu hamil dapat melakukan ibadah puasa, Rizna menyarankan agar melakukan konsultasi dan memeriksakan kesehatan ibu dan janinnya ke dokter. Para ibu hamil juga dapat melakukan konsultasi maupun memeriksa kesehatan ibu dan janin ke pelayanan kandungan d Rumah Sakit Unggul Karsa Medika (RS UKM). Pelayanan tersebut di buka setiap hari dari pada pukul 07.00 WIB sampai dengan 18.00 WIB.