“Kemah kebangsaan ini memang didesign sebagai agenda silaturahmi yang santai tapi bikin cerdas dan kritis, maka kami sangat serius pada kualitas
narasumber. Rocky Gerung misal, ia mengangkat John Locke, Oemar Said
Tjokroaminoto, dan ke Indonesiaan. Antik Bintari bicara peran strategis
perempuan dalam peradaban. Agus Sudibyo tentang disrupsi, pers dan
tantangan Indonesia,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Salsabila Syaira yakin dengan pemikiran yang mapan, semuanya bisa menjaga diri dari ideologi atau narasi kelompok
yang merusak kerukunan.

“Saya secara pribadi bahagia. Karena acara yang disiapkan sepenuh hati ini diresmikan dan dihadiri oleh Pak Gubernur Jawa Barat meski situasi hujan berangin”, tutur Salsabila.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang hadir meresmikan pembukaan Kemah
Kebangsaan 2022 mengatakan dalam 8 bulan ke depan dirinya selesai sebagai Gubernur. Kang Emil sapaan akrab Gubernur Jawa Barat menyampaikan permohonan maaf sekaligus mengucap pamit.

Baca juga:  Ridwan Kamil Apresiasi Akselerasi Sistem Birokrasi dan Pembangunan Infrastruktur Sumedang

“Jadi saya mau pamit juga dibulan-bulan terakhir ini, kalau saya ada kurang-kurang dalam memimpin Jawa Barat saya mohon maaf, tapi saya bukan orang malas. Saya tiap hari kerja, malam ini juga kesini. Ini camping terbaik
yang kita selenggarakan, kita doakan tidak bertemu lagi pandemi, kalau bisa
didaerah masing-masing bikinlah kemah kebangsaan kecil-kecil
dengan tema yang sama, makin lama gagasan ini nantinya beranak cabang
keseluruh Jawa barat dan akan menjadi identitas kita,” tutur Emil.

Dikatakan Emil, Ada 4 pintu doa yang
Allah kabulkan dan tidak ditolak, salah satunya pintu pemikiran.

“Saya berdoa untuk dibuka satu pintu ini untuk kalian,” ujarnya.

Baca juga:  Resmi Berakhir, Rektor IPDN Tutup Program Magang III Madya Praja di Kota Tasikmalaya

Dalam pelaksanaannya, 200 peserta Kemah Kebangsaan menutup acara dengan pembacaan 5 poin deklarasi Semangat Kebangsaan sebagai berikut :
1. Siap berkontribusi dalam menyumbangkan ide, pemikiran dan gagasan
untuk pembangunan bangsa Indonesia;
2. Menolak adanya intoleran di Jawa Barat, demi terwujudnya cita-cita bangsa
Indonesia sesuai yang termaktub dalam Pancasila dan UUD 1945;
3. Merawat keberagaman di Jawa Barat tanpa memandang gender, ras, suku, agama;
4. Mengawal pembangunan nasional terkhusus di Jawa Barat dalam era
distrupsi teknologi;
5. Menjaga persatuan dan kerukunan masyarakat Indonesia ditengah gejolak
politik perpecahan menjelang Pemilu 2024. Kami mengharapkan refleksi kebangsaan ini digunakan seluruh alumni Kemah Kebangsaan 2022 sebagai resolusi hidup ditahun 2023, dan diharapkan menjadi implementasi pada lingkungan dan wilayah masing-masing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *