beritain.id – Direktur Utama Rumah Sakit Unggul Karsa Medika Bandung Dokter Theresia Monica Raharjo menyatakan para orang tua tak perlu cemas perihal penyakit gagal ginjal akut misterius.

Menurut dokter yang akrab disapa Dokmo ini menyatakan penyakit gagal ginjal misterius itu bisa sembuh total.

“Penyakit ini (gagal ginjal misterius) sudah ada di sejumlah negara sejak tahun 1960. Oleh karena itu para orang tua tak perlu cemas,” tutur Theresia, Rabu (19/10/2022).

Dokmo tak menampik para anak-anak memang lebih suka minuman kemasan yang beredar ketimbang air mineral di rumah. Namun, Dokmo mengimbau para orang tua untuk selalu melihat minuman tersebut terdaftar BPOM atau tidak.

“Jadi anak-anak tuh susah makan, kadang-kadang orang tua itu pusing jadi memilih minuman berwarna.Yang penting itu jangan berlebihan,” kata dia.

Dokmo juga menyebut gejala yang akan ditimbulkan ketika menderita gagal ginjal akut misterius pasien anak akan mengalami penurunan air seni. “Atau air seni anak menjadi pekat seperti warna teh,” jelas dia.

Sementara Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat melaporkan kasus gagal ginjal misterius terkonfirmasi di 10 kota kabupaten. Kasus gagal ginjal misterius tersebut menjangkiti pada usia anak-anak.

Kepala Dinas Kesehatan Jabar Nina Susana Dewi mengatakan, seluruh kasus gagal ginjal misterius tersebut telah terlaporkan ada Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

“Jabar sebenarnya ada 10 daerah, itu semuanya sudah terlaporkan ke IDAI. Jadi Jabar sendiri belum mempunyai data,” ujar Nina Susana Dewi, Senin (17/10).

Kendati demikian, dia memastikan, pihaknya sementara ini masih melakukan pemantauan terhadap temuan kasus-kasus itu. Sementara mengenai penanganan akan dikoordinasikan dengan IDAI.

“Kami kerjasama dengan IDAI, dan selama ini IDAI akan terus berusaha agar semua itu tertanggulangi,” ucapnya.

Disinggung soal wilayah mana saja dari 10 daerah yang memiliki kasus gagal ginjal akut pada anak. Nin belum bisa menyampaikan secara pasti. Dia mengatakan, saat ini Dinkes Jabar masih berkoordinasi dengan IDAI.

“Ada di 10 kabupaten dan kota di Jabar, cuma saya belum bisa mendahului. Dan semuanya sudah berkoordinasi tiap kabupaten dan kota dengan IDAI,” ungkapnya.

Soal gejala-gejala dari gagal ginjal misterius ini, Nina mengungkapkan, ada beberapa keluhan dari anak-anak yang didiagnosis mengalami penyakit ini. Namun, dia memastikan hal ini masih dalam penelitian.

“Biasanya ada keluhan kencingnya, kemudian bengkak, jadi ini masih di dalam koordinasi dengan IDAI untuk disosialisasikan kepada masyarakat gimana cara mengantisipasinya,” katanya.

Mengenai penyebab penyakit tersebut, Nina pun belum dapat memastikan lebih detail. Hanya saja saat ini tengah diteliti, dan ditelusuri penyebab utama gagal ginjal yang menyerang pada kelompok anak-anak ini.

“Semuanya gagal ginjal akut, yang sampai saat ini masih diteliti penyebabnya apa. Ini harus koordinasi dengan dokter anak, kalau ada gejala-gejala yang mencurigakan akan dikoordinasikan dengan dokter anak spesialis ginjal,” katanyakatanya.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *