beritain.id – Harga daging sapi di pasar tradisional terpantau stabil pada perdagangan Senin (19/9) siang. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) pukul 12.10 WIB, rata-rata harga daging sapi terpantau tak beranjak dari Rp134.000/kg. Tak berubah sejak pergerakan akhir pekan lalu. Secara rinci, harga daging sapi kualitas 1 naik Rp150/kg atau 0,11% menjadi Rp137.750/kg dari Rp137.600/kg.

Sementara, harga daging sapi kualitas 2 turun Rp300/kg atau 0,23% dari Rp128.200/kg menjadi Rp127.900/kg.   Berdasarkan wilayahnya, harga daging sapi paling mahal berada di Kalimantan Tengah mencapai Rp153.450/kg. Harga daging sapi terendah berada di Nusa Tenggara Timur senilai Rp106.250/kg.

Di DKI Jakarta, harga daging sapi diperdagangkan senilai Rp145.850/kg, tertinggi keempat di antara seluruh wilayah. Harga daging sapi yang stabil terjadi di tengah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang kian stabil. Di Provinis Jawa Barat misalnya, kasus PMK mulai terkendali setelah menjangkiti puluhan ribu hewan ternak. Persentase hewan yang sembuh sudah mencapai 80%. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar M. Arifin Soedjayana sebelumnya mengungkapkan bahwa sejak 9 Mei 2022, sekitar 50.000 hewan ternak di Jabar terinfeksi PMK.

Baca juga:  Inovasi Cegah "Stunting", Jawa Barat Terapkan Aplikasi Elsimil 2.0

Dari jumlah itu, sekitar 36.000 hewan dinyatakan sembuh, sekitar 10.000 hewan mati dan dipotong bersyarat, serta sekitar 4.000 hewan masih terinfeksi PMK. Meskipun demikian, Pemda Provinsi Jabar tetap tidak mengendurkan penanganan. Pengawasan lalu lintas hewan ternak antardaerah di Provinsi Jabar tetap intens diperkuat. Pemda Provinsi Jabar pun sudah mengeluarkan surat edaran tentang standar operasional prosedur lalu lintas hewan ternak. Adapun terkait vaksin hewan ternak saat ini, jumlah vaksin PMK yang sudah disuntikan tercatat mencapai 170.000 dosis.

Baca juga:  Wagub Dorong Lulusan SMA/SMK Manfaatkan Peluang Bekerja di Jepang

Artinya, sekitar 80.000-90.000 hewan ternak di Jabar sudah divaksin sebanyak dua dosis. Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan PMK Wiku Adisasmito menargetkan vaksinasi PMK tahap awal akan selesai dilakukan pertengahan September 2022. Untuk tahap awal, pemerintah mendistribusikan 3 juta dosis vaksin PMK yang dibagi ke dalam dua fase, yaitu 800.000 dosis yang telah didistribusikan dan disuntikkan ke hewan ternak. Lalu fase dua, sebanyak 2,2 juta dosis tengah didistribusikan dan mulai disuntikkan ke hewan ternak.

Sementara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tidak khawatir terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan kurban.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *