beritain.id – Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meresmikan Galeri Arsip COVID -19 di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda) Jawa Barat, Kota Bandung, Rabu (20/12/2023).

Bey Machmudin menyebut bahwa Galeri Arsip COVID- 19 menjadi pengingat sekaligus pembelajaran bagaimana suatu pandemi yang melanda hampir seluruh dunia dapat ditangani di Indonesia, khususnya di Jawa Barat, bahkan ketika kasus baru kembali muncul belakangan.

Karena itu, kata Bey, galeri seolah menjadi catatan sekaligus spirit agar warga Jabar tak gentar namun tetap waspada menghindari penularan.

“Dengan diresmikan Galeri Arsip COVID-19, memberikan pembelajaran pada kita bahwa saat ini tingkat bed occupation rate (BOR) rumah sakit masih aman, Positivity rate masih aman, maka dengan galeri menunjukkan bagaimana semangat keberhasilan kita melawan gelombang COVID-19,” tutur Bey.

Baca juga:  Lantik Tiga Penjabat Kepala Daerah, Bey Machmudin Ingatkan Komitmen Melayani Masyarakat

“Kita semua tahu caranya yakni menjalankan protokol kesehatan, dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat), lalu bagi yang sakit menggunakan masker,” tambahnya.

Penjabat Bey Machmudin pun mengenang bagaimana saat awal pandemi COVID-19 muncul, yang mana tidak ada satupun negara yang tidak kebingungan karena tidak ada yang pernah menghadapi virus ini sebelumnya.

Lalu, sambung Bey, sempat juga terjadi perdebatan apakah Indonesia akan lockdown atau tidak, karena beberapa negara maju melakukan lockdown tapi Indonesia tidak.

“Di sinilah pentingnya dokumentasi seperti itu. Mungkin kalau ada perbedaan dengan negara lain yang lockdown nanti ada jawabannya. Bahwa masih banyak penduduk kita hidup dari penghasilan harian, jadi bayangkan kalau harus lockdown bagaimana mereka hidup, akan berdampak pada APBN kita yang tidak kuat menampung,” ucap Bey.

Baca juga:  Pantau Arus Balik di Limbangan, Ridwan Kamil: Puncaknya Hari Ini dan Besok

Lanjut Bey, kata kunci dalam penanganan COVID-19 di Indonesia termasuk di Jawa Barat adalah keselamatan rakyat menjadi yang utama.

“Dalam situasi apapun keselamatan masyarakat yang utama, kita juga sempat membahas vaksinasi dari pertama negara Tiongkok, membahas kehalalan dan sebagainya, dengan dukungan berbagai pihak termasuk MUI, vaksinasi akhirnya dilaksanakan itu kunci menghadapi COVID-19,” kata Bey.

Karena itu, sambung Bey, penyelamatan arsip COVID-19, apalagi tampil sebagai galeri menjadi strategis karena akan menjadi pembelajaran bagaimana menghadapi suatu permasalahan global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *