“Permintaan jalan, akan kita sampaikan, kebetulan (jalan) milik kabupaten, nanti akan dikoordinasikan, dicatat. Air bersih untuk sementara akan dikirim pakai tangki. Selanjutnya, yang melibatkan BBWS, saya akan langsung rapat kembali dengan mereka supaya tertangani segera,” tuturnya.

“Mudah-mudahan ada progres menindaklanjuti permasalahan yang ditemukan di sini,” tambahnya.

Baca juga:  Luncurkan Jabar Digital Community Pemdaprov Terus Gali Potensi Digital

Berdasarkan laporan, dua orang ditemukan meninggal dunia akibat bencana longsor tersebut. Sebanyak 28 KK (88 jiwa) terdampak bencana itu. Beberapa warga mengungsi di masjid yang tidak jauh dari permukiman. Selain itu, satu unit rumah rusak berat, satu unit rusak sedang, delapan unit rusak ringan, dan 23 unit terdampak.

Baca juga:  LPPM ITB dan FPLH Jabar Bangun Unit Bio Digester untuk Olah Limbah Kotoran Hewan

Bencana tanah longsor sendiri terjadi pada Minggu (11/9/2022), saat hujan dengan intensitas tinggi pada sekitar pukul 20.00 WIB. Longsor juga terjadi akibat kondisi tanah yang labil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *