beritain.id – Sebuah inisiatif luar biasa muncul di tengah komunitas Kota Bandung, yakni Taman Baca Masyarakat (TBM) Gelatik yang diinisiasi oleh Bu Erna dan pasangannya. Sejak peresmiannya sebagai Al-Hidayah pada tahun 2002, perjalanan TBM Gelatik telah menjadi sebuah kisah perjuangan dan transformasi dalam upaya meningkatkan minat baca dan literasi di kalangan masyarakat. Pada tahun 2006, TBM ini berganti nama menjadi Taman Baca Gelatik sebagai simbol dari evolusi yang dijalani.

Terletak di Rancabolang RW 8 RT 03, Kelurahan Derwati, Kecamatan Rancasari, TBM Gelatik tidak hanya menjadi tempat baca biasa. Ia telah menjadi simbol penting dalam mewujudkan semangat literasi dan pengembangan pengetahuan di kalangan masyarakat. Dengan tekad kuat, Bu Erna dan suaminya melihat kesenjangan literasi di sekitar mereka dan merasa perlu mengambil tindakan. Mereka mengamati bahwa anak-anak lebih cenderung bermain daripada membaca. Inilah awal dari inovasi yang membentuk ciri khas TBM Gelatik.

Baca juga:  Jabar Terus Kuatkan dan Kembangkan Potensi Sport Tourism

TBM Gelatik memadukan pembelajaran dengan aktivitas seni seperti Nasid dan rebana, memberikan nuansa interaktif dan menarik bagi anak-anak. Namun, perjalanan ini tak berjalan mulus. TBM Gelatik dihadapkan pada tantangan pengelolaan dan struktur kepengurusan yang belum stabil. Bu Erna dan suaminya, dengan semangat dan dorongan, melibatkan warga sekitar untuk merancang struktur pengelolaan yang lebih kokoh dan efisien.

Dalam perjalanan yang panjang ini, TBM Gelatik juga mengalami cobaan dalam bentuk kerusakan buku-buku bacaan akibat banjir besar pada masa lalu. Namun, dengan semangat gotong royong dan dukungan dari donatur, TBM Gelatik mampu mengatasi tantangan ini dan memperkaya koleksi buku dengan beragam judul berkualitas.

Baca juga:  Batal Digelar di Indonesia, Ridwan Kamil: Persiapan Jabar Sudah Maksimal

Lebih dari sekadar tempat baca, Bu Erna memiliki visi lebih luas. Ia ingin menciptakan lingkungan yang merangsang anak-anak dan masyarakat untuk mendalami isi buku serta memahami konsep yang terkandung di dalamnya. Rencana untuk membuka TBM setiap hari menjadi langkah strategis untuk memberikan akses yang lebih luas dan memastikan partisipasi aktif dalam kegiatan literasi yang menarik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *