” Mudah mudahan angka pengangguran di Kabupaten Bandung bisa diangka 8%an untuk tahun ini, tapi diharapkan dibawah 8,5% ” kata M Zumhan.

M Zumhan mengatakan, dalam job fair kali ini berbeda dengan yang sebelumnya telah terlaksana, lantaran para pelamar diminta untuk tidak membawa berkas fisik yang dibundel dalam sebuah map melainkan cukup scan barcode.

Hal tersebut diakui selain untuk menghemat biaya para pelamar, tentu guna adanya kenyamanan pelamar tanpa harus antri menyerahkan berkas lamaran kerja.

Baca juga:  Mengaum, Maung Bandung Kandaskan Singo Edan di Kanjuruhan 2-1

“kami sudah laksanakan dengan menggunakan scan barcode, tujuannya mengurangi pengeluaran pelamar kerja, karna lumayan juga satu lamaran saja bisa menghabiskan Rp5.000 hingga Rp10 ribu dan tentu bisa lebih cepat mengakses lowongan kerja yang disediakam, artinya tidak perlu ngantri panjang,” tutur M Zumhan

Lebih lanjut M Zumhan pun mengungkapkan, dengan metode scan barcode ini para pelamar cukup mem barcode yang sudah terpampang di setiap gerai perusahaan penyedia lowongan pekerjaan.

Baca juga:  NasDem Kabupaten Bandung Terus Menguatkan Struktur Partai Dan Memanaskan Mesin Partainya Menyongsong Pemilu 2024

“Dengan scan barcode bisa lebih cepat menerima informasi lowonganya, bisa dilihat langsung dari handpone nya sendiri, bisa duduk duduk atau bisa nanti di rumah untuk mengisi datanya. Tentu juga dengan sistem barcode data lowongan perusahanya sudah ada jadi mereka lebih santai untuk memilah itu,” Kata Kabid Perencanaan dan Informasi Pasar Kerja Disnaker Kabupaten Bandung M Zumhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *