Khusus urusan perdagangan, kata Iendra, ada tujuh poin yang menjadi fokus kerja sama Jabar-NTB. Pertama, pemenuhan kebutuhan bahan poko di masing-masing daerah sesuai dengan potensi yang dimiliki melalui perdagangan antarpulau.

Kedua, fasilitasi pengembangan produk pelaku usaha. Ketiga, fasilitasi promosi dan pemasaran produk pelaku usaha secara digital dan konvensional. Keempat, fasilitasi temu usaha bisnis pelaku usaha dan misi dagang. Kelima, pembinaan dan pendampingan pelaku usaha. Keenam, pertukaran data komoditas dan pelaku usaha.

Baca juga:  Ridwan Kamil Bonceng Legenda Hidup Pembalap Indonesia Keliling Kota Mataram

“Fokus kerja sama di bidang perdagangan yang terakhir berkaitan dengan pengujian mutu barang dan kalibrasi,” ucap Iendra.

Sedangkan urusan perindustrian, ada lima poin yang menjadi fokus kerja sama Jabar-NTB. Pertama, pembangunan dan pengembangan Kawasan Siap Bangun Industri (Kasiba) dan Kawasan Industri di NTB. Kedua, fasilitasi pengembangan produk IKM. Ketiga, fasilitasi promosi dan pemasaran produk IKM.

Baca juga:  Diskominfo Jabar dan BPS Finalisasi Data Jawa Barat Dalam Angka 2024

“Kemudian untuk urusan perindustrian, kami juga fokus pada fasilitasi temu usaha bisnis pelaku usaha IKM. Terakhir adalah pembinaan dan pendampingan pelaku IKM,” tutur Iendra.

“Untuk tahapan kerja sama akan dilakukan pertukaran data dan informasi kebutuhan pokok. Selain itu, lingkup kerja sama diperluas untuk pembangunan dan pengembangan daerah,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *