beritain.id – Populasi sapi perah di Pangalengan Kabupaten Bandung, saat ini mengalami penurunan.

Wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK), ditengarai menjadi penyebab penurunan populasi sapi perah di daerah ini, karena banyak sapi perah yang sakit dan mati terinfeksi virus PMK.

Menurut Anggota Komisi II DPRD provinsi Jawa Barat Dadang Kurniawan,
dari laporan yang ia terima populasi sapi perah di Pangalengan Kabupaten Bandung, semula mencapai 26.000 ekor, kini jumlahnya tinggal 3.000 ekor.

Baca juga:  Gubernur Ridwan Kamil Ajak Ulama dan Tokoh Masyarakat Kota Banjar Jaga Kondusivitas di Tahun Politik

“Dengan kondisi ini Pemerintah baik daerah maupun Pusat, harus segera merealisasikan pembibitan sapi perah, ” ujar anggota Fraksi Gerindra Persatuan DPRD Jabar Daerah Pemilihan Kabupaten Bamdung tersebut,
di Bandung Selasa (1/11/2022).

Menurut Dadang Kurniawan, keadaan ini tidak boleh dibiarkan, karena sapi perah memberikan kontribusi pada peningkatan produksi pangan, yaitu komponen susu.

Baca juga:  Miris, 2 Pelajar SMPN 1 Ciawi Dituduh Generasi Rusak karena Jago Dansa, Pantaskah?

Bahkan, susu dari Pangalengan Kabupaten Bandung, juga digunakan untuk bahan baku produksi susu olahan.

Dengan demikian pengurangan populasi sapi perah, harus dicarikan solusi dengan penambahan bibit.

Ia berharap, dengan dukungan APBD Provinsi Jabar, saatnya memperkuat pembibitan sapi perah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *