Setelah secara proaktif melakukan berbagai upaya terstruktur sebagai dukungan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) melalui urban farming Gerakan Tanam Cabai yang disinergikan bersama Pemerintah Daerah Jawa Barat dan berbagai stakeholders lainnya; memperluas implementasi Kerjasama Antar Daerah (KAD) hingga menginisiasi Ekosistem Ketahanan Pangan Terintegrasi (Pangsi), Bank Indonesia Jawa Barat bersinergi dengan Pemerintah Kota Depok dan perbankan kembali semakin memperluas dukungan terhadap GNPIP melalui kegiatan Launching Digitalisasi Pasar Rakyat Juara Jawa Barat dan Pasar S.I.A.P (Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai) QRIS.

Baca juga:  Vaksin PMK terbatas, KPBS perlu bantuan pasokan    

Berlokasi di Pasar Cisalak Kota Depok. Program Digitalisasi Pasar yang juga merupakan salah satu rangkaian kegiatan West Java Digital Economic Festival (WJDEF) 2022 tersebut, merupakan salah satu langkah strategis Bank Indonesia Jawa Barat dalam mengimplementasikan digitalisasi secara end-to-end di pasar rakyat guna mendukung ketahanan pangan dan mendorong momentum pertumbuhan ekonomi sekaligus mengantisipasi potensi tekanan inflasi.

Lebih lanjut guna semakin memperkuat peran dalam GNPIP di Kota Depok, Bank Indonesia Jawa Barat juga telah mengimplementasikan beberapa program diantaranya dukungan screen house yang terintegrasi dengan teknologi IoT smart farming termasuk paket bibit cabai bersinergi dengan Perguruan Tinggi, hingga dukungan papan monitor harga pangan strategis dan cooler box bagi pedagang pasar di Kota Depok. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Herawanto, menyampaikan bahwa Digitalisasi Pasar di Pasar Cisalak Kota Depok merupakan terobosan yang sangat baik dalam mendukung ketahanan pangan di Kota Depok seiring dengan karakteristik Kota Depok yang merupakan wilayah konsuman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *