BANDUNG – Angka prevalensi stunting di Jawa Barat hingga 2021 turun menjadi 24,5 persen. Sebelumnya angka prevelensi di jabar menginjak 31,5 persen pada 2018. Hal tersebut disampaikan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jabar, Wahidin dalam sosialisasi Rencana Aksi Nasionl Percepatan Penurunan Angka Stunting (RAN PASTI) Jawa Barat di Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Jumat (11/3).

Baca juga:  Penjabat Gubernur - Menteri Perdagangan Cek Harga di Pasar Tagog Padalarang

“Prevalensi stunting di Jabar tahun 2021 sebesar 24,5 persen, angka ini menurun cukup signifikan dibanding tahun 2018 yaitu 31,5 persen,” sebut Wahidin.

Walau pun mengalami penurunan, Wahidin mengakui angka prevalensi tersebut masih terbilang tinggi. Hal ini karena jumlah oenduduk Jawa Barat merupakan yang terbesar di indonesia.

Baca juga:  Tekan Stunting dan Kemiskinan, IPDN-Kemendagri Gelar Praktik Magang I di Kudus Jawa Tengah

“Meskipun Jabar secara persentase bukan yang tertinggi tetapi secara angka absolut karena penduduknya terpadat se-Indonesia maka angkanya cukup tinggi,” ujar Wahidin.

Selain itu, Wahidin mengungkapkan disparitas antar kabupaten/kota juga masih lebar. Ia menyebut ada dua daerah angka prevalensi stuntingnya di bawah 14 persen. Namun ada empat daerah yang angkanya mencapai 30 persen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *