beritain.id – Target produksi susu Jawa Barat tahun 2021, tidak mencapai target akibat banyak sapi perah yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK).

Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat (DKPP Jabar) tahun 2021, produksi susu ditargetkan 372,4 ribu ton namun realisasinya hanya 283,3 ribu ton.

Dengan kondisi itu, harus dicarikan solusi agar produksi susu kembali normal.

Anggota Komisi II DPRD Jabar Dadang Kurniawan mengungkapkan, produksi susu berpotensi terus menurun. Pasalnya populasi sapi perah di daerah tertentu termasuk di Pangalengan kabupaten Bandung, sebagai sentra pengembangan produksi susu, saat ini sudah mengalami penurunan.

Baca juga:  Masuk Grup Neraka, Persib Jadikan Ajang Pramusim Untuk Asah Kemampuan

“Dengan kondisi ini solusi yang perlu disiapkan dari sisi hulu , Pemerintah baik daerah maupun Pusat harus segera merealisasikan pembibitan sapi perah,” kata Dadang di Bandung, Jum’at (4/11/2022).

Pembibitan lanjut Dadang merupakan solusi yang ditunggu, karena dari laporan yang diterima populasi sapi perah di Pangalengan Kabupaten Bandung, semula mencapai 26.000 ekor kini jumlahnya tinggal 3.000 ekor.

Baca juga:  Rumi Target Prabowo Menang Besar Di Kabupaten Bandung

Solusi lain yang disiapkan, yakni pengawasan susu itu harus dimaksimalkan karena sebagian suplai susu berdasarkan laporan dari DKPP Jabar, saat ini ada yang didatangkan dari impor.

“Dengan kondisi PMK yang belum pulih, perlu pengawasan higienia susu, jangan sampai produksi susu diperoleh dari sapi perah yang terjangkit PMK, ” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *