“Kita disini hadir ke pesantren untuk mencari ilmu juga yaitu ilmu keagamaan. Jadi kita inikan 10 hari terakhir Ramadan, kita melakukan itikaf bareng dengan santri, taraweh bareng dsn masih banyak lagi. Kita juga berbagi dengan penjaga masjid,” ungkapnya.

Sementara itu Pimpinan Pondok Pesantren Mahasiswa Universal KH. Tatang Astarudin menambahkan, kegiatan Jurnalis Santri diharapkan mampu memberikan atmosfer baru baik bagi santri maupun jurnalis.

Baca juga:  Indeks Demokrasi Indonesia Jabar Terus Meningkat

“Ini kuar biasa bagi pesantren bagi santri ketika berkenalan dan berinteraksi dengan jurnalis ini pengalaman baru dan mudah-mudahan jadi atmosfer baru bagi santri dan jurnalis agar memahami spirit dan jiwa sebuah pesantren. Kemudian santri juga berinteraksi dengan tugas-tugas jurnalis,” jelasnya.

Tatang mengungkapkan jika dalam kegiatan tersebut para jurnalis didorong untuk bisa mengerti nilai-nilai akhlak yang harus dipegang teguh ketika bertugas.

Baca juga:  5 Cara Jitu Hadapi Rekan Kerja Manipulatif, Sering Disalahartikan!

Menurutnya dalam membuat suatu berita atau informasi, jurnalis harus bisa mempertanggungjawabkannya secara moral maupun spiritual.

“Jurnalis kita dorong untuk mengerti nilai akhlak yang harus dipegang teguh bahwa dia itu jangan anggap tugasnya tidak memiliki muatan dan beban, harus dipertanggungjawabkan secara moral dan spiritual. Tetap harus ada nilai yang diperombangkan ketika membuat berita,” pungkasnya.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *