beritain.id   – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi, meminta pemerintah segera mengganti sapi perah milik anggota Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan Kabupaten Bandung, yang mati akibat terpapar penyakit mulut dan kaki (PMK).

Ketika melakukan kunjungan kerja ke KPBS Pengalengan beberapa waktu lalu, politisi senior partai Golkar ini mengingatkan, pendapatan peternak sapi perah yang diperoleh dari hasil perahan susu terus berkurang akibat ternaknya terserang PMK.

“Saya minta Kementan, Dinas provinsi, Dinas kabupaten bisa segera mengganti sapi peternak yang mati, dengan mekanisme sesuai regulasi yang berlaku. Minimal satu keluarga mendapatkan ganti dua ekor sapi perah,” kata Dedi.

Baca juga:  Tak Netral, 13 Anggota Satpol PP di Garut Dikenai Sanksi Tegas

Dedi berharap penggantian sapi perah yang mati bisa direalisasikan secepatnya, maksimal pada triwulan pertama tahun 2023 mendatang.

“Sebanyak 102 peternak yang kehilangan sapi, agar diganti paling lambat Maret tahun depan sudah ada sapi yang baru”, imbuhnya.

“Fokuskan alokasi anggaran hewan ternak sapi perah pada peternak lama, jangan ke kelompok peternak baru karena dalam manajemen ternak sapi perah sangat UNIK dan beda dengan ternak sapi potong. Peternak baru juga belum tentu bisa optimal mengelolanya, berbeda dengan kelompok lama yang sudah ada hasilnya,” tuturnya.

Baca juga:  Antisipasi Wabah PMK, Jabar Tingkatkan Pengawasan Lalu Lintas Peredaran Hewan Ternak Jelang Idul Adha

Sementara itu, Ketua KPBS Pangalengan Aun Gunawan mengungkapkan, wabah PMK menjadi bencana bagi anggota koperasi, karena sebagai mata pencaharian sapi perah setiap harinya.

“Sapi perah berbeda dengan sapi potong dimana sapi perah menghasilkan uang setiap hari, sementara sapi potong ada waktunya untuk diambil dagingnya,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *