Soal kebermanfaatan, dari data per September 2021-September 2023, Open Data Jabar telah diakses 626.000 pengunjung, 150.960 data terunduh, 141.463 dataset terunduh, 6.164 visualisasi terunduh, dan 3.333 infografik terunduh.

“Dari sisi customer satisfaction, 81,6 persen pengguna puas dengan Open Data ini, 75 persen merekomendasikan penggunaan, dan 100 persen terintegerasi dengan kabupaten/kota,” tutur Setiawan.

Baca juga:  Drs. Riana Anggota DPRD Kota Bandung: Dengan Sosialosasi Penyuluhan Kebakaran Resiko Bencana Dapat Diminimalisir

Selain Open Data Jabar, Setiawan memaparkan inovasi CEO BUMDes. Inovasi tersebut bertujuan untuk mendorong pembentukan dan penguatan peran BUMDes dalam perekonomian desa.

“Tugasnya adalah bagaimana untuk membentuk BUMDes bersama, sampai mendaftarkan kepada badan hukum.

“Kebaruan, di antaranya peran mereka melakukan pendampingan dan promosi, melakukan fasilitasi usaha, hingga pelaporan,” tambahnya.

Baca juga:  Ridwan Kamil: Jabar Upayakan Peningkatan Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Menurut Setiawan, kehadiran CEO BUMDes mampu melahirkan BUMDes-BUMDes baru sekaligus meningkatkan Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Jabar.

“Ini juga mendorong capaian Indeks Desa Membangun (IDM), dengan skor 0,7798. Hasilnya 1.828 desa di Jabar berstatus Desa Mandiri, dan nol Desa Tertinggal dan Sangat Tertinggal,” ucap Setiawan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *