Pemdaprov juga akan mengangkat kerajinan dan UMKM Jabar dengan menjadikan tiga stasiun yang ada di Jabar, yakni Tegalluar (Kabupaten Bandung), Padalarang (Kabupaten Bandung Barat), dan Karawang sebagai tempat memajang berbagai produk UMKM.

“Di stasiun ada penjualan kerajinan daerah segala macam,” katanya.

Untuk mendukung Kereta Cepat Whoosh, PT Kereta Indonesia Daop 2 Bandung telah menyiapkan Kereta Api (KA) feeder relasi Bandung – Cimahi – Padalarang untuk mendukung konektivitas integrasi Kereta Cepat Whoosh.

KA feeder akan mengangkut penumpang kereta cepat dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung atau sebaliknya dengan waktu tempuh 19 menit. Dengan operasi KA feeder sebanyak 72 perjalanan setiap harinya, terdiri dari 36 perjalanan pulang pergi dari Padalarang-Bandung dengan waktu tunggu antar kereta api 25 menit sekali.

Baca juga:  Luncurkan Jabar Digital Community Pemdaprov Terus Gali Potensi Digital

Dengan menggunakan jenis kereta rel diesel elektrik (KRDE) yang diproduksi PT INKA, setiap rangkaian KA Feeder terdiri dari empat kereta. Dalam satu rangkaian, KA feeder KCJB berkapasitas 200 penumpang.

Baca juga:  MUSRENBANG JABAR 2024 Bey Machmudin: Landasan Perencanaan Pembangunan Jabar 20 Tahun ke Depan

Untuk prasarana KA feeder, dalam pembangunan terdapat ruang tunggu khusus pelanggan di Stasiun Bandung dan Cimahi dan telah selesai 100 persen. Sedangkan pembangunan ruang tunggu khusus pelanggan di Stasiun Padalarang masih dalam proses penyelesaian tahap akhir.

KA feeder tersebut telah melakukan serangkaian uji coba dengan berbagai skenario guna memastikan waktu tempuh lintas Bandung – Padalarang, pengenalan lintas, ruang bebas, tenaga di tanjakan, dan pengereman, yang semuanya berjalan lancar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *