Diketahui, kegiatan bimtek dibuka oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jabar serta dihadiri oleh Satgas PMK Provinsi Jabar, Perwakilan Kodam Siliwangi, dan Perwakilan BPBD Provinsi Jabar.

Tindak lanjut pasca bimtek ini, para peserta akan menjadi fasilitator untuk menyosialisasikan ke masyarakat peternak dengan rincian 10 Kepala Keluarga per hari selama 30 hari atau dengan total target peserta 300 Kepala Keluarga per fasilitator di wilayah Provinsi Jabar. Pelaporan penginputan sosialisasi ini akan dilakukan di aplikasi Inarisk sehingga pemantauan sosialisasi peserta dapat terkontrol validasinya.

Provinsi Jabar ditunjuk sebagai salah satu pelaksanaan bimtek satgas PMK, karena masuk dalam zona merah wilayah terdampak PMK. Meski demikian, Pemerintah Jabar sudah melakukan vaksinasi terhadap ternak sebagai langkah pencegahan penyakit PMK.

Baca juga:  Kabupaten Bogor Butuh 20 Ribu Dosis Vaksin Untuk Tuntaskan PMK

Sementara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tidak khawatir terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan kurban.

Kang Emil sapaan Ridwan Kamil memastikan penanganan terhadap infeksi virus PMK di Jabar dilakukan dengan maksimal. Salah satunya dengan mempercepat vaksinasi.

“Masyarakat Jabar tetap tenang, penanganan PMK hewan di Jabar tertangani dengan baik menjelang Iduladha bulan depan, jangan khawatir,” kata Kang Emil.

Ia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi PMK pada hewan ternak di Jabar dilakukan tiga tahap yakni suntikan pertama, kedua, dan booster.

Baca juga:  Bangga! 3.000 Praja IPDN Kemendagri Pecahkan Rekor Dunia Pagelaran Angklung Terbesar di Dunia

“Sama seperti vaksinasi COVID-19 suntikan pertama, kedua dan booster,” ucap Kang Emil.

Bagi hewan ternak yang sudah diperiksa sehat dan cukup umur, kata Kang Emil, akan diberikan sertifikat yang dipasangkan pada leher hewan. Hal itu menandakan bahwa hewan tersebut sehat dan siap untuk dikonsumsi.

“Semua yang sehat akan dikasih sertifikat yang bisa dicek menggunakan handphone. Jadi nanti di setiap kuping sapi sehat bisa di-scan barcode-nya, menandakan itu siap untuk dilakukan kegiatan khususnya untuk sapi potong,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *