Kordinator KTDN Abdul Halim berterimakasih atas bantuan dari Gubernur Jawa Barat melalui JQR. KTDN menjadi penghubung bagi terapis netra di Kota Bandung.
“Tidak enak rasanya jika yang mendapat hanya saya, agar semua kebagian, karena kita hampir semua saling mengenal,” ucapnya.
Sebelum pandemi, usaha pijat yang dilakoninya cukup untuk memenuhi kebutuhan kesehariannya. Namun, ketika pandemi pendapatannya turun karena pembatasan mobilisasi dan ketakutan terinfeksi virus.
“Di masa pandemi ini pijat menurun drastic, sepi. Banyak juga yang beralih menjadi pedagang kerupuk keliling di pinggir jalan,” kata dia.
Kata dia, KTDN berdiri atas dasar solidaritas sesama disabilitas netra ketika Pandemi Covid-19 dan saat ini beranggotakan 91 orang. Aktivitasnya adalah saling mendukung dalam upaya pemenuhan kebutuhan ekonomi juga melaksanakan kegiatan pengajian rutin.