“Kalau ada hal-hal yang kurang informatif, yuk kita perbaiki sama-sama. Jabar konsepnya pentaheliks (ABCGM) bersatu padu memperbaiki tataran Jawa Barat ini,” pungkas Kang Emil.

Sementara itu, Ketua KI Pusat Donny Yoesgiantoro menuturkan, Jabar layak meraih nomor satu keterbukaan informasi publik. Menurutnya, hal itu tercermin dari transparan dan akuntabilitas semua institusi yang ada.

“Di Jawa Barat ini memang betul-betul Pak Gubernur dan masyarakat terbaik menyabet indikator keterbukaan informasi publik,” sebutnya.

Untuk itu, dirinya berharap semua daerah bisa meneladani kisah sukses Jabar tentang keterbukaan informasi publik. Dengan Rakernis KI, Donny meminta semua yang hadir untuk bersinergi dan berkolaborasi.

Baca juga:  Satuan Praja Utama IPDN Angkatan XXXI Gelar Bhakti Karya Praja di Purwakarta

“Kami ingin akuntabilitas publik, keterbukaan informasi publik jadi lokomotif. Apalagi kita sekarang masih dalam pandemi COVID-19. Sinergi dan kolaborasi kuncinya di situ, kumpul semua ketua dan wakil ketua, tidak ada kompetisi yang ada kolaborasi dan sinergi,” ujarnya.

Ketua Komisi Informasi Jawa Barat Ijang Faisal menjelaskan bahwa Rakernis KI merupakan wadah afirmasi dari beberapa pihak. “Kami menilai amanah kegiatan ini sebagai afirmasi dari berbagai pihak,” tukas Ijang.

Baca juga:  Antisipasi PMK, Bantuan Vitamin Harus Direalisasikan

Rakernis yang dilangsungkan di Kota Bandung, menurut Ijang, diharapkan sebagai ajang transfer ilmu. Dengan tujuan menciptakan good government yang manfaatnya terasa oleh masyarakat.

“Mari kita bersama jadikan Rakernis ini sebagai transfer pengetahuan yang saling melengkapi untuk membuat good government yang dirasakan masyarakat,” ungkapnya.

“Mari kita terus berkoordinasi bekerja sama antara KI Pusat dan provinsi agar kesejahteraan ekonomi kita hadirkan. Sehingga membuka ruang ekonomi masif dan berkelanjutan,” tutup Ijang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *