beritain.id   – Ketua Satuan Tugas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Suharyanto, mengingatkan pentingnya penerapan 4 strategi dalam penanganan PMK yakni biosecurity, pengobatan, vaksinasi dan pemotongan bersyarat.

Untuk efektifitas keempat langkah tersebut, dilakukan pula testing sebagai tindakan pencegahan penyebaran PMK agar tidak semakin meluas.

Suharyanto yang juga menjabat Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, saat ini testing yang dilakukan masih dilihat berdasarkan gejala klinis.

Baca juga:  BUBOS 7 1,4 Juta Rantang Makanan Dibagikan kepada Warga Tak Mampu

Tetapi, kata Suharyanto pemerintah telah menyiapkan alat testing secara ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti yang dilakukan untuk testing Covid-19 melalui Polymerase Chain Reaction (PCR).

“Kalau biosecurity bisa dimaksimalkan tidak perlu dilakukan vaksinasi. Oleh sebab itu, daerah yang belum terpapar (PMK) harus dijaga,” tandasnya.

Baca juga:  Subbid Pelayanan KI Kemenkumham Jabar Kenalkan aplikasi KABAYAN PASTI untuk masuk ke LOVI

Suharyanto menuturkan bila ada 1-2 hewan ternak masuk yang sudah terpapar, sebaiknya langsung saja dipotong. Tetapi, jika jumlahnya banyak agar langsung diobati.

Suharyanto juga mengingatkan dampak dari PMK, tidak bisa dianggap sepele. “Sebab penurunan ekonomi yang signifikan, dapat mengakibatkan kerugian yang bisa mencapai triliun rupiah,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *