“Kedepan diharapkan temen-temen dari Ikopin dibantu dengan universitas-universitas lain yang mempunyai kompetensi melengkapi kompetensi yang dimiliki oleh alumni Ikopin untuk bersama-sama mengembangkan koperasi di Indonesia dan khususnya di Jawa Barat,” katanya.

Gembong menyebut, ada beberapa kesepatan yang dihasilkan dari diskusi kali ini. Pertama, pihaknya akan membentuk tim untuk meniliti permasalahan koperasi sekaligus mencarikan solusinya.

“Yang kedua, digitalisasi database itu akan kita mulai segera jadi kita tahu bahwa dari data yang ada di Jawa Barat-nya ini ada 28.000 koperasi, tapi apakah angka itu akurat atau tidak itu akan dibuktikan nanti pada saat kami melakukan digitalisasi,” ungkapnya.

Baca juga:  Terima Tambahan Dosis, Sapi Perah Prioritas Vaksinasi PMK

Menurutnya, dari digitalisasi itu nantinya akan mampu melihat bagaimana mengintegrasikan koperasi satu dengan yang lainnya.

“Sehingga satu dengan yang lainnya menjadi terhubung dalam bentuk penghulu dan penghilir dimana dengan adanya interaksi itu nanti maka kita juga bisa memetakan market dari prodak-prodak yang dihasilkan oleh koperasi-koperasi tersebut,” ucapnya.

Gembong mengakui, jika keberadaan koperasi saat ini masih banyak yang bergerak di bidang simpan pinjam. Padahal menurutnya, koperasi ini bisa menjadi rumah bersama bagi pelaku UKM.

“Koperasi diharapkan menjadi rumah bersama bagi UKM dalam upaya mereka menjadi UKM yang naik kelas. Jadi ini adalah rumah bersama, kedepan rumah bersama ini yang harus dibenahi agar UKM nyaman dan mudah bergabung di dalam koperasi,” jelasnya.

Baca juga:  Pemdaprov Gelar Bazar Ramadan dan Baksos Wagub Uu:Ringankan dan Bahagiakan Masyarakat

Dirinya pun optimis, koperasi ini bisa menjadi rumah bersama bagi pelaku UKM. Hal itu dilihat dari potensi prodak yang dihasilkan sangat kreatif.

“Tentunya ini soal integrasi ini menjadi penting, nanti dari integrasi itu akan terlihat seberapa besar sebetulnya koperasi ini atau seberapa cepat koperasi ini bisa segera di moderenisasi untuk kemudian menjadi harapan perekonomian di Indonesia,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *