beritain.id  – Meskipun kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Jawa Barat (Jabar) sudah terkendali, namun pemberian vaksin kepada hewan ternak masih harus terus dilakukan.

Untuk itu, DPRD privinsi Jabar mendorong Pemprov Jabar, mempercepat vaksinasi kepada hewan yang terindikasi terpapar PMK.

“Masyarakat jangan terlalu panik, intinya biasakan memberi vaksin kepada hewan ternak yang baru datang,” kata Anggota DPRD prov. Jabar dari Fraksi Partai Demokrat Hendar Darsono belum lama ini.

Dijelaskan Hendar, PMK tidak menular kepada manusia, namun tetap harus dihindari. Cara mencegahnya, antara lain dengan vaksin dan pemberian vitamin pada hewan ternak.

“Makanya saya dorong Percepat Vaksinasi kepada hewan yang baru datang dari luar daerah, masuk ke Jawa Barat, “ tandasnya.

Guna mencegah penyebaran PMK lebih luas di Jawa barat seperti beberapa bulan yang lalu, Hendar mengusulkan pengawasan dan pencegahan lalu lintas pengiriman hewan di perbatasan secara rutin.

Sementara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tidak khawatir terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan kurban.

Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– memastikan penanganan terhadap infeksi virus PMK di Jabar dilakukan dengan maksimal. Salah satunya dengan mempercepat vaksinasi.

“Masyarakat Jabar tetap tenang, penanganan PMK hewan di Jabar tertangani dengan baik menjelang Iduladha bulan depan, jangan khawatir,” kata Kang Emil.

Ia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi PMK pada hewan ternak di Jabar dilakukan tiga tahap yakni suntikan pertama, kedua, dan booster.

“Sama seperti vaksinasi COVID-19 suntikan pertama, kedua dan booster,” ucap Kang Emil.

Bagi hewan ternak yang sudah diperiksa sehat dan cukup umur, kata Kang Emil, akan diberikan sertifikat yang dipasangkan pada leher hewan. Hal itu menandakan bahwa hewan tersebut sehat dan siap untuk dikonsumsi.

“Semua yang sehat akan dikasih sertifikat yang bisa dicek menggunakan handphone. Jadi nanti di setiap kuping sapi sehat bisa di-scan barcode-nya, menandakan itu siap untuk dilakukan kegiatan khususnya untuk sapi potong,” tandasnya.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *