
beritain.id – Ribuan pelari turut meramaikan Bandoeng 10K. Mereka start dari Kantor Bank bjb di Jalan Naripan mengelilingi pusat kota hingga berakhir di Balai Kota Bandung Jalan Wastukancana, Minggu (18/05/2025).
Kegiatan ini digelar Bank bjb bersama Harian Kompas. Tidak hanya pelari asal Bandung, kegiatan ini juga diikuti pelari dari berbagai penjuru Tanah Air serta mancanegara seperti Kenya, Singapura, dan Malaysia.
Event yang mengusung tema Bandung Kembali sebagai resentasi semangat kebangkitan Bandung sebagai kota yang kaya sejarah, kreativitas, dan budaya ini melalui rute ikonik berbagai landmark dan sudut kota yang memikat.
Di antaranya Hotel Savoy Homanndi Jalan Asia Afrika, Gedung Merdeka, Hotel Preanger, hingga kawasan Dago.
Pelari nasional Agus Prayogo mengatakan, Bandoeng 10K cukup luar biasa. Cuaca Kota Bandung pun cukup cerah.
Dimulai pukul 05.00 WIB, Agus menilai cuaca Bandung pagi itu masih fresh dan lalu lintas pun belum ramai. Saya khawatirnya pukul 05.00 WIB itu masih gelap, ternyata sudah terang. Tantangannya hanya di elevasi,” ungkapnya.
Sementara Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan, beberapa hal yang mesti dipertahankan Kota Bandung untuk even lari adalah steril, aman dan kondisi terang benderang. Hal itu merupakan masukan yang diberikan para pelari elite.
Kondisi Bandung yang kondusif untuk lokasi lari, ungkap Farhan, harus dipertahankan. Ini untuk mendukung Kota Bandung sebagi destinasi unggulan sport tourism di Indonesia.
Untuk perlombaan lari ini pun rencananya akan digelar setiap Minggu, kecuali tanggal 25 Mei karena ada pawai Persib Juara dan 1 Juni karena bertepatan dengan kelahiran Pancasila.
“Kita mau membangun citra Kota Bandung kota yang paling enak untuk lari-lari. Sehingga yang datang ke sini enggak cuma pelari kelas Agus Prayogo (pelari nasional atau profesional, red) tapi juga pelari pemula yang senang wisata. Kalau warga Bandung masih lihat di CFD,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Wakil Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank BJB, Sani Ikhsan Maulana mengatakan, bjb sebagai satu-satunya bank besar yang ada di Bandung sangat mendukung sport tourism sekaligus perekonomian lokal melalui dukungan UMKM dan sektor keuangan.
Harapan kita banyak bekerja sama dengan stake holder. Kami happy kalo semua bisa berpegangan tangan, kami akan selalu support,” ungkapnya.
Satyo Haryo dari PB PASI mengapresiasi kegiatan ini dan diharapkan menjadi even yang berkesinambungan.
“Yang penting kualitas lombanya. Kita ingin pelari merasa puas, baik dari segi rute, sistem IT, hingga manajemen waktu,” tegas Satyo.
Haryo Damardono selaku Pemred Kompas mengatakan, Bandoeng 10K diikuti 2.967 pelari dan 2.870 pelari berhasil mencapai finish.
Untuk yang belum mencapai finis, kegiatan ini bisa menjadi pemicu tahun depan lebih lancar dan kuat lagi.
“Peserta tertua 80 tahun dan paling muda 14 tahun. Lomba lari hari ini juga bukan cuma diikuti warga Bandung, tapi warga lajn yang senang dengan bandung. Pelari dari Jabar hanya 60 persen, 39 persennya dari luar seperti Pontianak, Makassar dan ada 13 WNA dari Kenya, Singapura dan Malaysia,” ujarnya.