Bandung – Sebagai respon dan dukungan berkesinambungan terhadap Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang didukung dengan pemanfaatan teknologi digital, Bank Indonesia Jawa Barat bersinergi dengan Pemerintah Daerah di Jawa Barat, baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota, menyelenggarakan rangkaian West Java Digital Economic Forum (WJDEF) 2022 yang mengusung tagline “CINTA DIGITAL” Collaboration, Innovation, educatioN, enterTAinment DIGITAL. Sejalan dengan tagline yang diusung, WJDEF 2022 menjadi momentum penguatan sinergitas dan kolaborasi program-program percepatan dan perluasan digitalisasi untuk terus membangun optimisme dan semangat yang lebih baik dalam mengusung program-program inovatif termasuk terkait pengendalian inflasi pangan di daerah.

Tak dapat dipungkiri lagi, pemanfaatan teknologi digital menjadi langkah penting yang harus dilakukan secara terintegrasi, terstruktur dan holistik, termasuk diantaranya dalam upaya pengendalian inflasi. Digitalisasi mampu menerobos sekat jarak dan waktu secara lebih efektif; meningkatkan interkonektivitas antarpenduduk dan antarbisnis sehingga mampu menciptakan efisiensi ekonomi karena rantai distribusi barang dan jasa semakin pendek. Efisiensi ekonomi inilah yang menjadi kunci daya saing bisnis untuk berkompetisi, sehingga terbentuk harga yang paling efisien dan menyejahterakan masyarakat.

Baca juga:  Pesan Ridwan Kamil kepada Pemuda di Bandung Barat: Ramaikan Situ Ciburuy dengan Kegiatan Positif

Rangkaian WJDEF 2022 yang telah dimulai dengan kick off pada 25 Juli 2022 lalu, akan berlangsung hingga puncaknya pada 4 September 2022. Sebagai bagian dari rangkaian WJDEF 2022 tersebut, pada Sabtu (20/8) Bank Indonesia Jawa Barat bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bandung serta stakeholders terkait lainnya menggelar sebuah event perlombaan lari bertajuk QRIS AdventuRUN, yang juga merupakan bagian dari Pekan QRIS Nasional. Bertempat di Cikapundung Riversport, QRIS AdventuRUN turut dihadiri oleh Walikota Bandung serta berbagai instansi vertikal seperti OJK Kantor Regional 2 Jawa Barat, pimpinan perbankan di wilayah Jawa Barat yang tergabung dalam Ngabaraya BMPD Jabar, pimpinan ISEI serta instansi lainnya.

QRIS AdventuRUN merupakan kegiatan sportainment yang tidak hanya mengangkat kegiatan olahraga namun juga memperluas pemahaman masyarakat mengenai QRIS melalui experience penggunaan QRIS sebagai salah satu sarana pembayaran digital yang Cepat Mudah Murah Mudah dan Aman (CeMuMuAH). Dengan pemahaman masyarakat yang baik, semakin memperkuat posisi Jawa Barat sebagai provinsi dengan pengguna QRIS tertinggi di Indonesia yang perlu terus kita dorong guna mewujudkan Jawa Barat sebagai digital province.

Baca juga:  Pemprov Jabar Respons Soal Keluhan Panti ODGJ di Cilacap

Data terbaru menunjukkan jumlah pengguna QRIS di Jawa Barat juga terus meningkat seiring dengan semakin meluasnya penggunaan QRIS oleh merchant di seluruh wilayah Jawa Barat. Saat ini, di Jawa Barat telah terdapat 4,13 juta merchant QRIS, atau sebesar 21,39% terhadap nasional. Dari merchante tersebut, sebagian besar (97%) diantaranya adalah pelaku UMKM. Supply jumlah merchant QRIS yang besar tersebut juga telah didukung dari sisi demand dengan telah terdapatnya 5,55 juta pengguna (26,22% Nasional) QRIS yang menempatkan Jawa Barat sebagai wilayah dengan jumlah pengguna QRIS tertinggi se-Nasional. Hal ini terus kita dorong guna mewujudkan Jabar Digital Province.

Secara khusus, sebagai wujud dukungan berkesinambungan terhadap GNPIP, dalam penyelenggaraan QRIS AdventuRUN dilakukan edukasi dan kampanye ketahanan pangan kepada masyarakat untuk turut melaksanakan program urban farming di pekarangan rumah. Program urban farming sebagai salah satu kerangka GNPIP tersebut dilakukan dengan memanfaatkan lahan terbatas di pekarangan yang semula tidak produktif dengan ditanami berbagai tanaman pangan, antara lain cabai dan bawang, sehingga menjadi alternatif sumber pemenuhan kebutuhan dan mendukung ketahanan pangan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *