Terkait pendataan, kader PKK diminta untuk mendata kesiapan fasilitas kesehatan maupun fasilitas umum lainnya yang akan menjadi sentra imunisasi. Penyuluhan juga tak kalah penting. Edukasi pentingnya imunisasi dan kekhawatiran masyarakat perlu dilakukan dari sekarang oleh kader PKK. Tak sedikit masyarakat yang belum paham akan pentingnya imunisasi bahkan ada yang termakan hoaks.

“Kader PKK harus edukasi sesegera mungkin. Berikan pemahaman kepada masyarakat malah ada yang sampai percaya hoaks,” pinta Atalia.

Baca juga:  Sapa Peserta KOAS di Depok, Atalia: Perkuat Pemahaman Agama Anak-anak

Selain itu PKK juga diminta berperan aktif dengan cara jemput bola ke rumah sasaran imunisasi. “Kalau anak tidak datang ke posyandu cari tahu mungkin lagi sakit atau apa makanya harus jemput bola,” katanya.

Sasaran dalam imunisasi campak rubella adalah anak usia 9 – 59 bulan. Sementara imunisasi kejar bagi anak usia 12 – 59 bulan. Imunisasi polio merupakan program nasional untuk mempertahankan Indonesia bebas polio dan mewujudkan eradikasi polio global tahun 2026.

Baca juga:  Atalia Monitor Langsung Imunisasi Difteri di Garut

Di Jabar sendiri, pelaksanaan BIAN akan digelar di puskesmas, rumah sakit, sekolah, pesantren, posyandu, lapang terbuka hingga memanfaatkan fasilitas drive thru.

“PKK Jabar akan mendukung 100 persen program BIAN di mana pun tempat pelaksanaannya,” pungkas Atalia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *