“Kami kerja sama dengan stakeholders terkait mulai dari persiapan untuk imunisasi. Kemudian dengan swasta dengan komunitas-komunitas kabupaten kota, PKK, karang taruna, dan pramuka,” katanya.

Tak hanya itu, pihaknya juga dengan pemerintah daerah bekerja sama dalam mempersiapkan sarana dan prasarana. Selain itu pemerintah pun berkoordinasi dengan perguruan tinggi dan Komisi Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KOMDA KIPI) Jabar.

Tangkal Hoaks dan Tempat Imunisasi Menyenangkan
Sementara itu, Dewi pun mengatakan, sosialisasi terus digencarkan terutama untuk menangkal atau mengantisipasi adanya hoaks terkait imunisasi di tengah masyarakat sehingga menurunkan minat warga untuk membawa anaknya ke tempat imunisasi.

Baca juga:  Pesan Ridwan Kamil kepada Generasi Muda: Bangun Mimpi Besar

Terkait vaksin yang digunakan pada BIAN 2022 ini telah dipastikan aman dan halal sehingga jangan dijadikan keraguan untuk memberikan imunisasi pada balita.

“Kami pastikan, tadi kami rakor dengan Bu Atalia selaku tim penggerak PKK dan kemudian posyandu sampai dinas pendidikan karena sekolah jadi tempat imunisasi dan bermitra sama perusahaan agar tempat imunisasi dibuat menyenangkan. Poinnya adalah tempat imunisasi tidak membuat segan orang tua, jadi orang tuanya nyaman kemudian anak-anaknya suka,”ujar dia.

Baca juga:  Jawa Barat Masifkan Penghijauan di Lahan Kritis Antisipasi Bencana Hidrologis

Dewi pun berpesan, vaksin yang diberikan pada BIAN 2020 aman dan halal sehingga jangan ada keraguan orang tua untuk mengantarkan anaknya ke tempat imunisasi. Jadikan imunisasi pada anak sebagai investasi untuk anak.

“Investasi bukan emas atau rumah saja. Anak yang luar biasa, anak jadi sehat cerdas itu pun investasi. Anak sehat jadi generasi penerus dan mandiri,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *