OPOP

Pemda Prov Jabar Kembali Gelar KIJB

beritain.id – Pemda Provinsi Jawa Barat kembali menggelar Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB). KIJB 2022 akan menyaring ratusan inovasi dari pemda provinsi, kabupaten/kota, BUMD, serta BUMN dan lembaga kementerian yang berkantor di Jabar.

KIJB 2022 adalah yang keenam kalinya diselenggarakan Pemda Provinsi Jabar. Tahun ini tema yang diangkat adalah Peningkatan Daya Saing Daerah Menuju Kemandirian.

Pelaksana Harian Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum membuka KIJB 2022 di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (10/6/2022). Turut menyaksikan secara virtual Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian serta Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo.

Uu Ruzhanul menegaskan Pemda Provinsi Jabar selalu mendorong inovasi, kolaborasi, dan digitalisasi dalam meningkatkan pelayanan publik untuk kesejahteraan masyarakat. Tiga hal ini perlu untuk mengakselerasi berbagai program pembangunan.

“Pak Gubernur (Ridwan Kamil) sengaja membawa inovasi menjadi salah satu kata dalam visi misi Jawa Barat, karena memang inovasi merupakan keharusan dalam dunia digitalisasi seperti hari ini,” ujar Uu Ruzhanul Ulum.

Menurut Pak Uu — sapaan akrab Uu Ruzhanul — seorang inovator harus mempunyai ilmu, kreativitas, dan mimpi. Maka KIJB merupakan bentuk apresiasi kepada para inovator yang telah memberikan pemikiran konstruktif dan inovatif bagi pembangunan di Jawa Barat.

Pemda Provinsi Jawa Barat selalu mendorong bupati, wali kota, dan para stakeholders pemerintahan untuk berinovasi dalam pelayanan pada masyarakat.

“Terobosan-terobosan inovasi bertujuan supaya lebih efisien dalam melaksanakan tugas, supaya lebih efektif dan supaya lebih tepat sasaran,” kata Pak Uu.

Selama ini Pemda Prov Jabar telah meluncurkan banyak inovasi yang berbuah apresiasi. Salah satunya program OPOP (One Pesantren One Product) yang memberdayakan para santri di pondok pesantren.

“Dulu ekonomi pondok pesantren didorong hanya lewat kopontren (koperasi pondok pesantren), tetapi di bawah kepemimpinan Kang Emil ada inovasi yang lain yaitu OPOP,” ungkap Pak Uu.

“Alhamdulillah OPOP punya efek domino yang sangat luar biasa. Pondok pesantren tidak lagi tergantung dari zakat, infak, sedekah, dan syariah para santri,” bebernya.

Laman: 1 2

Dengan Program OPOP Jabar, Pesantren Bisa Miliki Unit Bisnis

beritain – Pesantren sekarang bisa memiliki unit Bisnis, Pemilik Pesantren At Taufiq di Sukawangi, Kabupaten Bakasi Ummi Siti Jubaedah memiliki pandangan jauh bagi para santrinya.

Menurut Ummi, selain menimba ilmu, santri saat lulus juga harus berdaya dalam mencari penghasilan. Ilmu agama didapat, kehidupan ekonomi juga meningkat.

“Saya ingin santri setelah lulus bagus dalam agama dan memiliki kemampuan dan ilmu lain seperti membuat produk sabun dan herbal,” kata Ummi disela kunjungan kerja Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bertemu dengan Pengurus Pesantren Wilayah Kabupaten dan Kota Bekasi penerima manfaat Program OPOP (One Pesantren One Product), di Kabupaten Bekasi, Sabtu (16/4/2022).

Pesantren At Taufiq memiliki lebih dari 100 santri. Ummi sama sekali tidak menarik bayaran kepada para santri alias gratis.

Dana pengelolaan selama ini selain berasal dari sumbangan, juga lebih banyak dari kegiatan ekonomi yang berlangsung di dalam pesantren.

Ia bercerita mendapatkan bantuan Program OPOP dari Pemprov Jabar dalam hal ini Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jabar pada 2019. Bantuan yang diperoleh berupa dana Rp 500 juta plus Rp100 juta dari Pemkab. Bekasi.

Sebelum mendapatkan bantuan OPOP, Pesantrennya memiliki usaha pembuatan sabun herbal. Sabun dengan bahan dasar minyak sawit, zaitun, sari herbal dan lain-lain itu diproduksi dengan cara tradisional oleh para santri.

Dengan bantuan modal OPOP, ia kemudian memakainya untuk membeli alat-alat produksi pembuatan sabun herbal agar lebih modern, di antaranya membeli mixer besar, mesin potong, alat pres, alat pembuat kemasan, hingga alat cetak.

Kini sabun herbal Ummi memiliki kemasan yang cantik dan layak dijual, bahkan memenuhi kriteria untuk dijual di supermarket.

“Saat ini baru dijual sekitar Bekasi saja, apalagi kemarin COVID-19 sangat berdampak.  Alhamdulillah sekarang sudah kembali menggeliat,” tuturnya.

Dengan penambahan alat produksi, pembuatan sabun herbal di Pesantren At Taufiq semakin meningkat. Kini dalam sehari pesantren bisa membuat hingga 20 kg sabun herbal kemasan.

Laman: 1 2

JUARA, Produk OPOP Laris di Ajang MotoGP Mandalika

beritain.id – Di gelarnya event MotoGp di Inonesia Madalika beberapa bulan kebelakang, menjadi kebanggan untuk Pesantren Thariqul Jannah Kota Bekasi karena produk seprai dan handuknya laris manis di ajang MotoGP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat beberapa waktu lalu.

Thariqul Jannah menjadi salah satu satu dari pesantren juara yang mendapatkan bantuan Pemda Provinsi Jawa Barat dalam hal ini Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jabar yang ikut berpameran di Mandalika.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jabar Kusmana Hartadji mengemukakan, pameran produk UMKM, OPOP (One Pesantren One Product), serta Kreasi Jabar di Mandalika sangat strategis terutama dalam memperkenalkan produk UMKM Jabar ke pasar dunia.

“Event motor GP merupakan ajang internasional yang banyak dihadiri penonton dari dalam, maupun luar negeri,” kata Kusmana di sela kunjungan kerja Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Ponpes Pink03, Kabupaten Bekasi, Sabtu (16/4/2022).

“Untuk handuk dan kaus produk pesantren di hari kedua sudah ludes terjual. Kemudian produk Tumbler Bambu produksi MQ Art UMKM Juara juga laris manis. Bahkan perajin Bambu NTB memborong produk MQ Art,” ujarnya.

Penanggung Jawab Pesantren Thariqul Jannah Kota Bekasi Farid Ukbah mengaku sangat beruntung mendapatkan bantuan OPOP dari Pemda Provinsi Jabar. Tahun 2021 mereka menjadi juara dan mendapatkan bantuan Rp500 juta.

“Pameran paling berkesan, ya di Mandalika itu. Hampir semua produk handuk terjual disana,” kata Farid.

Ia menuturkan, pesantrennya sudah sejak tahun 2014 memiliki usaha pembuatan seprai dan handuk. Dengan adanya bantuan dan pelatihan dari Dinas KUK Jabar tahun 2021, mereka mampu membuat beberapa produk baru seperti bed cover.

Laman: 1 2

OPOP Juara Produk Pesantren Jawa Barat Yang Laris Manis di Ajang MotoGP Mandalika

Kabupaten Bekasi (16/4) – Pesantren Thariqul Jannah Kota Bekasi patut berbangga karena produk seprai dan handuknya laris manis di ajang MotoGP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat beberapa waktu lalu.

Thariqul Jannah menjadi salah satu satu dari pesantren juara yang mendapatkan bantuan Pemda Provinsi Jawa Barat dalam hal ini Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jabar yang ikut berpameran di Mandalika.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jabar Kusmana Hartadji mengemukakan, pameran produk UMKM, OPOP (One Pesantren One Product), serta Kreasi Jabar di Mandalika sangat strategis terutama dalam memperkenalkan produk UMKM Jabar ke pasar dunia.

“Event motor GP merupakan ajang internasional yang banyak dihadiri penonton dari dalam, maupun luar negeri,” kata Kusmana di sela kunjungan kerja Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Ponpes Pink03, Kabupaten Bekasi, Sabtu (16/4/2022).

“Untuk handuk dan kaus produk pesantren di hari kedua sudah ludes terjual. Kemudian produk Tumbler Bambu produksi MQ Art UMKM Juara juga laris manis. Bahkan perajin Bambu NTB memborong produk MQ Art,” ujarnya.

Penanggung Jawab Pesantren Thariqul Jannah Kota Bekasi Farid Ukbah mengaku sangat beruntung mendapatkan bantuan OPOP dari Pemda Provinsi Jabar. Tahun 2021 mereka menjadi juara dan mendapatkan bantuan Rp500 juta.

“Pameran paling berkesan, ya di Mandalika itu. Hampir semua produk handuk terjual disana,” kata Farid.

Ia menuturkan, pesantrennya sudah sejak tahun 2014 memiliki usaha pembuatan seprai dan handuk. Dengan adanya bantuan dan pelatihan dari Dinas KUK Jabar tahun 2021, mereka mampu membuat beberapa produk baru seperti bed cover.

Laman: 1 2