alumni geologi itb

Ikatan Alumni Geologi ITB Gelar FGD “Indonesian Strategic Talk: Implication of Rising Energy Commodity Prices for the Geoscience, Energy and Development Sectors”

beritain.id – Diketahui, saat ini dunia tengah dihadapkan pada kondisi volatility, uncertainty, complexity and ambiguity (VUCA). Ada tiga hal penyebabnya, yakni pemulihan pascapandemi, perang Rusia-Ukraina, dan tensi memanas antarnegara blok barat dan timur sehingga terjadi kelangkaan suplai komoditas dan inflasi.

Ikatan Alumni Geologi ITB pun mencoba menggelar focus grup discussion (FGD) nasional bertajuk Indonesian Strategic Talk: Implication of Rising Energy Commodity Prices for the Geoscience, Energy and Development Sectors, di Sabuga, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Sabtu (17/6/2023). Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan hadir sebagai keynote speaker secara virtual.

Ketua IKA Geologi ITB sekaligus Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf, di sela acara FGD Nasional bertajuk ‘Indonesian Strategic Talk: Implication of Rising Energy Commodity Prices for the Geoscience, Energy and Development Sectors’.

Nanang Abdul Manaf mengatakan bahwa IKA Geologi ITB bersama-sama bahu-membahu sebagai alumni ITB untuk dapat berperan besar lagi bagi kesejahteraan bangsa dan negara, salahsatunya dari bidang energi, migas, maupun Minerba untuk bisa berkontribusi.

“Kami lakukan study pemetaan potensi migas dan Minerba. Kami ke depannya pun bakal bersinergi bagaimana proses hilirisasi betul-betul memberikan kontribusi ada ekonomi. Sebab, hilirisasi ini kunci utama,” kata Nanang dalam konferensi pers di Gedung Sabuga Bandung, Sabtu (17/6/2023).

Dalam pemenuhan energi, lanjut Nanang, hilirisasi produk tambang, semisal batubara menjadi dimethyl ether menjadi penting dalam kaitannya untuk menyediakan energi bersih. Apalagi, Indonesia sebagai negara dengan banyak pegunungan yang bisa memanfaatkan energi Geothermal untuk meningkatkan pasokan energi baseload.

“Kami (geolog) berperan dari hulu, yakni dalam penemuan cadangan migas dan mineral. Kami punya peran kunci menjami ketersediaan cadangan migas dan mineral,” ujarnya.

Lebih lanjut Nanang menyampaikan, dunia saat ini dihadapkan pada kondisi VUCA (volatility, uncertainty, complexity and ambiguity). Hai tersebut disebabkan oleh setidaknya tiga hal, yaitu pemulihan pasca pandemi Covid-19, perang Rusia-Ukraina, dan tensi memanas antar negara blok barat dan blok timur yang menyebabkan kelangkaan suplai komoditas dan inflasi.

Laman: 1 2