Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dalam teleconpress menyampaikan bahwa Geologi ini begitu penting untuk masa depan, lantaran pascapandemi ada beberapa resiko yang dihadapi. Luhut pun berharap siapa pun nanti presidennya untuk terus melanjutkan pembangunan-pembangunan yang mengarah kepada Indonesia maju.
“Bagi siapa pun nanti calon presidennya, ke depan berdebatlah dengan angka dan data. Jangan berkelahi dengan hal-hal yang tak jelas. Mari membangun Indonesia yang berkelanjutan. Indonesia ini berdasarkan data berada di urutan kedua dengan keoptimisan ekonomi tertinggi. Jadi, ini perkembangan yang positif bagi Indonesia dan harus dipertahankan. Saya pun sudah bicara dengan pak Prabowo dan Ganjar untuk kampanyelah berbicara soal ekonomi sekaligus beradu konsep bagaimana untuk lingkungan hingga pendidikan guna memajukan bangsa. Jangan justru berbuat perpecahan yang memberikan dampak dan tak memberikan manfaat,” katanya.
Selain itu terdapat kebutuhan bagi negara-negara dunia untuk segera menyelesaikan permasalahan iklim dengan memenuhi target Net Zero Emission pada 2060 dan Paris Agreement (membatasi kenaikan temperatur hingga 1,5”).
Luhut pun mengatakan bahwa Geologi ini begitu penting untuk masa depan, lantaran pascapandemi ada beberapa resiko yang dihadapi. Luhut pun berharap siapa pun nanti presidennya untuk terus melanjutkan pembangunan-pembangunan yang mengarah kepada Indonesia maju.
“Bagi siapa pun nanti calon presidennya, ke depan berdebatlah dengan angka dan data. Jangan berkelahi dengan hal-hal yang tak jelas. Mari membangun Indonesia yang berkelanjutan. Indonesia ini berdasarkan data berada di urutan kedua dengan keoptimisan ekonomi tertinggi. Jadi, ini perkembangan yang positif bagi Indonesia dan harus dipertahankan. Saya pun sudah bicara dengan pak Prabowo dan Ganjar untuk kampanyelah berbicara soal ekonomi sekaligus beradu konsep bagaimana untuk lingkungan hingga pendidikan guna memajukan bangsa. Jangan justru berbuat perpecahan yang memberikan dampak dan tak memberikan manfaat,” katanya.
FGD ini turut dihadiri pula Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung secara daring, Kepala Badan Geologi Sugeng Mujiyanto, petinggi perusahaan energi dan mineral, civitas akademika ITB, dan geolog profesional.