Ketua Umum MUI Jawa Barat KH. Rachmat Syafeii menegaskan, vaksin yang akan digunakan dalam vaksinasi sudah dinyatakan halal.

“Kondisi ini pun disebabkan oleh kedaruratan sehingga manfaatnya jauh lebih besar bagi kesehatan anak. Bagian dari ikhtiar untuk kesehatan anak-anak,” ujarnya.

Rachmat juga mengimbau masyarakat untuk tidak perlu takut dan datangi puskesmas atau posyandu di mana vaksinasi polio dilaksanakan.

Stok vaksin siap

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Jabar Dedi Supandi, yang juga Ketua Tim Pelaksana Vaksinasi Polio menegaskan, stok vaksin sudah siap.

Baca juga:  Disparbud Jabar Gelar Pra Kongres Bahasa Daerah Wilayah Priangan 'Mawa Sunda Ka Jauhna

“Hari ini vaksin datang dari Bio Farma, sosialisasi ke kabupaten dan kota juga sudah dilaksanakan 28-29 Maret. Jadi insyaallah  Senin, 3 April, serentak dimulai,” tegasnya.

Total penerima vaksinasi terbanyak ada di Kota Bogor, yakni 546.000 anak dan terendah Kota Banjar sebanyak 12 .000 sesuai dengan jumlah penduduk usia balita.

Baca juga:  Atalia : Target Cakupan Imunisasi Polio di Jabar 90 Persen

Konsultan Vaccination Technical Officer COVID-19, Imunisasi Rutin, SIA and VPD Surveillance WHO Indonesia, Wildan Mochamad Ridho mengatakan, pihaknya mendukung sepenuhnya program Sub PIN Polio di Jabar yang bakal dilaksanakan mulai Senin, pekan depan.

“Kami akan kawal hingga sukses. Sebab jangan sampai cakupannya rendah yang berdampak akan kembali munculnya kasus polio seperti di Purwakarta. Polio sangat berbahaya bisa menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian,” ujar Wildan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *