“Angka literasi masih rendah, nah karena itu kami sejak 2019 sudah menggaungkan kampanye ‘Gelombang Wakaf’ yakni roadshow mulai dari kampus ke kampus, sekolah ke sekolah, kota ke kota, hingga ke perusahaan dan juga komunitas. Pasalnya, banyak yang hanya mengetahui wakaf itu identik dengan tanah atau madrasah, padahal banyak wakaf yang belum diketahui,” bebernya.

Untuk tahun ini, lanjutnya, pihaknya menargetkan sekitar 15M untuk wakaf di bulan ramadan, sementara untuk total target di 2023 yaitu 90 M. “Yang pasti tahun ini kami targetkan 40M untuk wakaf produktif dan 50 wakaf sosial 50M sehingga total ada di 90M tahun ini. Untuk di ramadan ini, Rumah Wakaf menargetkan pembangunan 99 masjid dengan nama susuai Asmaul Husna,” tambahnya.

Baca juga:  Jasa Raharja, Kemenko PMK, Kemenhub, dan Korlantas Polri Gelar Evaluasi Mudik dan Persiapan Mudik Balik 2024

Memiliki spirit baru dengan berganti brand, Rumah Wakaf hadir lebih optimal, apalagi, dengan adanya gempuran isu resesi di Indonedia, Rumah Wakaf diharapkan dapat menjadi salah satu potensi wakaf produktif dan menjadi salah satu solusi.

“Beberapa pengambangan dari Rumah Wakaf yang dilakukan yaitu Wakaf Ibadah, Wakaf Derma, Wakaf Sukuk, Wakaf Saham, dan Wakaf Polis Asuransi. Kami juga memiliki inovasi layanan kemudahan dengan aplikasi wakaf yaitu waqf.id dan bisa berwakaf mulai dari Rp. 10.000,” ungkapnya.

Baca juga:  LITERASI DIGITAL : Pesantren Sambut Baik Program Kejar Tabbayun Pupuk Kesalehan Digital

Lewat Wakaf produktif, Rumah Wakaf akan membangun sekolah International serta Klinik di Kota Bandung. “Klinik tersebut sudah mulai pembangunan dan sekitar 3 bulan lagi siap dibuka,” kata Soleh.

Pada kesempatan yang sama, Bambang Pamungkas selaku Pengurus Badan Wakaf Indonesia (BWI) juga menjelaskan, Rumah Wakaf sudah re-branding dan kita berharap kedepan semakin maju dalam mengembangan perwakafan di Indonesia.

“Wakaf sedang tumbuh dan manfaatnya begitu terasa, Rumah Wakaf sudah 14 tahun berkiprah dalam mengelola wakaf, manfaat luar biasa dan bisa memberdayakan masyarakat, yang tadinya aset wakaf tidak produktif menjadi wakaf produktif,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *