“Penyakit lain juga belum sepenuhnya teratasi, sebut saja COVID-19 tetap perlu kita waspadai. Meski Pemerintah sudah memperbolehkan di outdoor diperbolehkan lepas masker, tapi tetap pencegahan lebih penting,” tambahnya.

Setiawan menilai, langkah yang dilakukan Dinkes Jabar menjadi penting ketika masyarakat mulai ada euforia terkait pelonggaran prokes,  justru tentang kewaspadaan harus lebih diingatkan kembali.

COVID-19 belum benar- benar mereda, saat ini pun muncul penyakit lain, seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak sapi. Ditambah isu munculnya virus lain seperti Virus Hendra.

Baca juga:  Hadiri Rapat Kerja Komwil Forsesdasi Jabar, Sekda Tekankan Pentingnya Penyederhanaan Birokrasi

“Pemda Provinsi Jabar terus memantau kesehatan hewan tersebut apalagi sebentar lagi ada Iduladha,” kata Setiawan.

“Dinkes Jabar dan jajaran harus terus menginisiasi karena (masalah kesehatan) ini belum berakhir, jadi harus tetap waspada.  Dimanapun dan  kapanun, yang penting adalah kita konsisten dengan apa yang dilakukan,” ucapnya.

Sekda pun mendorong Dinkes Jabar supaya Kabupaten Pangandaran menjadi titik awal dilaksanakannya kegiatan sosialisasi promkes ini. Ia pun berharap agar secara konsisten kegiatan serupa juga berlangsung di Kota/ Kabupaten lain di Jabar.

Baca juga:  Digitalisasi dan Literasi Keuangan Harus Berjalan Beriringan

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Nina Susana Dewi menuturkan, tujuan pihaknya berkegiatan di wilayah Kabupaten Pangandaran adalah melaksanakan sosialisasi, edukasi terkait prokes secara promotif dan preventif.

Kabupaten Pangandaran dipilih karena merupakan kawasan wisata di Jabar yang paling banyak dikunjungi wisatawan lokal, maupun mancanegara.

“Mengapa Pangandaran? Karena merupakan tempat wisata yang paling banyak dikunjungi wisatawan. Tujuan umumnya mensosialisasikan PHBS, Germas, juga pemberian tablet tambah darah,” ungkap Nina.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *