Sedangkan Greeny, platform online yang membantu mendistribusikan sampah non- organik dari rumah tangga ke bank sampah.

Greeny bekerja sama dengan Asosiasi Pelapak dan Pemulung Indonesia, dan saat ini Greeny beroperasi di Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung.

Sejumlah bank sampah juga sudah sejak lama bergerak di Jabar. Bank sampah biasanya memberikan poin atau reward kepada nasabah. Ketika poin terkumpul, maka nasabah bisa menukarnya dengan barang berharga.

Baca juga:  Silahturami Koordinasi , Jasa Raharja Cabang Utama Jawa Barat Bersama Dishub Kabupaten Bandung Barat Terkait Perizinan Perahu dan Penertiban Angkutan Pariwisata

Lebih lanjut Setiawan mengungkapkan pula kondisi Jabar yang menghasilkan 24.790 ton per hari, dan timbulan sampah dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum sebesar 64 persen dari keseluruhan sampah di Jabar.

Selain itu sebanyak 62,08 persen volume sampah di Jabar tertangani di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sedangkan 37,92 persen volume sampah tidak tertangani.

Baca juga:  Stabilkan Harga dan Jangkau Potensi Rawan Pangan, Pemkot Bandung Luncurkan GPM On The Road

Dalam paparannya, Setiawan juga menekankan, bahwa pengelolaan sampah harus dilakukan secara kolaboratif, terutama secara pentahelix melibatkan akademisi, pelaku usaha, masyarakat, pemerintah, dan media massa.

“Kerja sama kita harus dilakukan dengan berbagai pihak secara  pentahelix ,” ujar Setiawan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *