RS Sariningsih memang dibangun sejak zaman Belanda. Sempat diduduki Jepang pada 1942- 1945, gedung berpindah kekuasaan ke tentara Peta 1945-1947, diambil oleh tentara NICA sampai 1949 dan ketika Belanda benar- benar pergi pada 1950, bangunan dijadikan tempat bersalin dengan Letkol. Dr. Soedarso sebagai kepala rumah sakit.

Selain memberikan bantuan untuk fisik rumah sakit, Pemda Provinsi Jabar pun akan membantu untuk penambahan alat kesehatan dan gedung parkir.

Baca juga:  Jawa Barat Gelar Vaksinasi Polio Mulai 3 April 2023 Target satu bulan sasar 4.000.000 balita

“Tahap berikutnya adalah pengadaan kesehatan insyaallah kita bantu dan juga gedung parkir. Total di tahap satu ini sekitar Rp50-an miliar nanti kita terus tambahi,” ujarnya.

Pandemi COVID-19 menjadi momentum penyiapan infrastruktur penunjang kesehatan untuk menghadapi krisis serupa.

Kang Emil juga menawarkan peluang kerja sama dengan Pemda Provinsi Jabar untuk membangun rumah sakit sebagai peningkatan indeks kesehatan Jawa Barat.

Baca juga:  Atalia Praratya: IGRA Berperan Ciptakan Generasi Masa Depan Berakhlak Baik dan Berkarakter

“Yang terkahir saya menawarkan kerja sama untuk membangun lagi rumah sakit-rumah sakit kita butuh tanah-tanah negara atau di tanah-tanah di lingkungan militer yang bisa dikerjasamakan untuk kepentingan indeks ratio tingkat kesehatan Jawa Barat,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *