“Untuk tingkat pengangguran terbuka tahun 2020 dari 10,46 persen berkurang menjadi 9,82 persen. Ini juga berdampak pada tingkat penduduk miskin di Jabar dari 2020 sebesar 8,43 persen turun menjadi 7,97 persen,” ujar Kang Emil.

“Alhamdulillah, berkat investasi, walau ada anomali ditargetkan yang hanya Rp 120 triliun,  di tahun 2021 ternyata terealisasi Rp 136 triliun,  sehingga pengangguran dan kemiskinkan berkurang,”ungkapnya.

Baca juga:  Ridwan Kamil Ikuti Kejuaraan Tenis Meja Adhyaksa Open 2022

Melihat dari progres ekonomi dan pembangun di tahun 2020-2021, untuk tahun 2023 Gubernur menargetkan, IPM Jawa Barat  tembus di 73,61 poin, kemudian pertumbuhan penduduk ditahan di 1,12 persen.

Di sisi lain, persentase penduduk miskin akan diturunkan dengan target 6.25 persen, dan pengangguran terbuka turun sampai 8,47 persen.

Baca juga:  PMK Berdampak Pada Konsumen, Pengusaha Minta Pemda Segera Lakukan Langkah Antisipasi

“Ini istimewa, mari bekerja keras di tahun ini. Kita harapkan dari 3.47 persen, Jawa Barat bisa tumbuh ekonominya ke angka 5,1 hingga 5,7 persen,” imbau Kang Emil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *