Dia menambahkan, data yang dimiliki Distan kala itu, jumlah hewan ternak yang terpapar mencapai 1.362 ekor dari berbagai jenis. Dari jumlah tersebut, sebanyak 37 ekor dipotong paksa kemudian 3 ekor mati dan 244 ekor sudah dinyatakan sembuh. Sementara sisanya masih dilakukan pengobatan.

“Kemudian pada awal Agustus 2022, kasus PMK cenderung mengalami penurunan. Hal tersebut, seiring dilakukannya vaksinasi PMK oleh Dinkes Kabupaten Cirebon,” tukasnya.

Sementara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tidak khawatir terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan kurban.

Baca juga:  Wagub Jabar: Keandalan Jalur Jabar Selatan Gairahkan Pariwisata

Kang Emil sapaan Ridwan Kamil memastikan penanganan terhadap infeksi virus PMK di Jabar dilakukan dengan maksimal. Salah satunya dengan mempercepat vaksinasi.

“Masyarakat Jabar tetap tenang, penanganan PMK hewan di Jabar tertangani dengan baik menjelang Iduladha bulan depan, jangan khawatir,” kata Kang Emil.

Ia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi PMK pada hewan ternak di Jabar dilakukan tiga tahap yakni suntikan pertama, kedua, dan booster.

“Sama seperti vaksinasi COVID-19 suntikan pertama, kedua dan booster,” ucap Kang Emil.

Baca juga:  The Winner Award 2022, Pengusaha Properti Siapkan strategi hadapi resesi

Bagi hewan ternak yang sudah diperiksa sehat dan cukup umur, kata Kang Emil, akan diberikan sertifikat yang dipasangkan pada leher hewan. Hal itu menandakan bahwa hewan tersebut sehat dan siap untuk dikonsumsi.

“Semua yang sehat akan dikasih sertifikat yang bisa dicek menggunakan handphone. Jadi nanti di setiap kuping sapi sehat bisa di-scan barcode-nya, menandakan itu siap untuk dilakukan kegiatan khususnya untuk sapi potong,” tandasnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *