Mak Aah pun dengan spontan langsung menjawab, “Mangga ari kersamah di saung butut”.
Saat tiba di rumah singgah itu, Dadang Supriatna bersama istrinya Hj Emma Dety Supriatna bertemu dengan warganya yang hidup sederhana itu dengan tujuan untuk bersilaturahmi dengan masyarakat sekitar sambil melihat langsung kehidupan mereka sehari-hari.

Kepada Mak Aah, Bupati Bandung menyebutkan bahwa rumah yang telah disinggahinya ini akan dilakukan bedah rumah. Bupati pun sempat bertanya KTP milik Mak Aah. Mak Aah pun sudah memiliki kartu BPJS Kesehatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Baca juga:  Calon Sekda Jabar Mengerucut Tiga Nama Bey Machmudin: Bisa Kerja Cepat, Tak Perlu Cari Popularitas

Dalam kesempatan tersebut, Bupati pun meminta kepada jajaran kepala perangkat daerah yang mendampingi nya untuk melihat kehidupan sehari-hari Mak Aah.
Karena Dadang Supriatna merasa sangat bangga dan takjub mendengar pengakuan Mak Aah, dengan usianya yang sudah 77 tahun masih mampu berjualan dan pulang pergi ke Pasar Ciwidey untuk berbelanja barang untuk dijual kembali di warungnya.

Baca juga:  Ridwan Kamil Dorong Mahasiswa Jadi SDM Unggul dan Progresif terhadap Perkembangan Digital

Dalam diskusinya dengan Bupati Bandung, Mak Aah mengatakan bahwa ia membuka usaha warung ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, walaupun sewaktu-waktu kedua kakinya merasakan sakit.
“Sampean (kaki) hampir atos dua tahun sakit. Maklum, usia Mak atos kolot,” akunya.
Mak Aah menyebutkan, untuk modal usaha berdagang warungan selama seminggu sebesar Rp 500.000. “Kanggo belanja keringan,” terang Mak Aah, setelah ditanya Bupati Bandung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *