Sementara itu, terkait restrukturisasi tanah yang tidak produktif, dengan menggunakan teknologi Bios 44, tanah akan kembali seperti sedia kala, juga tanaman menjadi subur. Selain itu inovasi teknologi Kodam III/Slw lainnya adalah Buggy yaitu kendaraan yang dapat mempermudah distribusi, Drone bisa membawa handak seberat 1 kg, Perahu Serbu, AMR (formula hemat bbm), Azolla alternatif pakan konsentrat ternak, Repeater Portable untuk pengamanan VVIP.

Dengan berbagai temuan tersebut, Kodam III/Slw berupaya untuk meningkatkan SDM dalam hal ini prajurit di lapangannya. Berbagai inovasi yang dilakukan akan memudahkan prajurit dalam melaksanakan tugas pokoknya, baik prajurit kewilayahan dalam monitoring wilayahnya termasuk juga prajurit yang berada di satuan tempurnya dalam melaksanakan tugas pertempuran yang dihadapinya.

Hasil inovasi prajurit Kodam III/Slw juga memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar, sehingga membantu dalam menjalani roda kehidupannya. Manfaat tersebut akan mempengaruhi tingkat perekonomiannya dengan perekonomian yang tinggi akan berdampak lansung kepada stabilitas keamanan, dan pertahanan di wilayahnya.

Dalam mengembangkan inovasi yang dibuatnya prajurit Kodam III/Slw memberikan beberapa pendampingan kepada masyarakat di berbagai bidang diantaranya pertanian, peternakan maupun perikanan. Pendampingan ini akan mendekatkan jarak antara prajurit dengan masyarakat sehingga komunikasi yang terjalin akan lebih erat melalui inovasi yang dibuatnya. Berbagai permasalahan yang ada di masyarakat akan mudah diketahui secara dini dan melalui pendekatan yang sudah terjalin akan memberikan peluang solusi penyelesainnya secara bersama-sama melalui wadah kegotongroyongan.

Baca juga:  TNI AD Harus Hadir Ditengah-Tengah Kesulitan Rakyat

Dengan kedekatan melalui komunikasi sosial yang terjalin maka situasi keamanan dan pertahanan di wilayah akan mudah dikendalikan oleh prajurit kewilayahan dalam menjalankan tugasnya. Hal ini akan sangat berdampak kepada kondisi wilayah pertahanan yang tangguh dalam menghadapi perkembangan global maupun budaya asing yang masuk dan tidak sesuai dengan dasar negara yaitu Pancasila.

Pada pameran tersebut ditampilkan juga seni budaya sunda musik angklung yang dimainkan oleh prajurit/PNS Kodam III/Slw. Hal tersebut, memberikan ketauladan untuk mencintai seni budaya daerah sehingga dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air. Melalui rasa cinta tersebut akan menambah nilai kejuangan dalam membela Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca juga:  KPPU Jabar, Stop Prilaku Tying Minyak Goreng

Pada kesempatan itu juga di tampilkan produk-produk unggulan dari instansi yang ada di wilayah Jawa Barat diantaranya PT. Telkom, PT. Pindad, Poli Teknik Manufaktur Bandung, ITB, dan lain-lain. Berbagai produk yang ditampilkan memberikan peluang untuk digunakan dalam berbagai kepentingan militer.

Diakhir acara tersebut, Pangdam III/Slw menegaskan “Pendekatan teknologi akan membawa dampak kepada perekonomian masyarakat, dengan tingkat perekonomian masyarakat yang sudah tinggi akan mempengaruhi situasi keamanan dan pertahanan di wilayah Kodam III/Slw,” papar Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto.

Hadir Kadis Laikad, Kapoksahli Pangdam III/Slw, Asrendam III/Slw, para Asisten Kasdam III/Slw, para Kabalakdam III/Slw, para Staf Ahli Kodam III/Slw, Pa Liasion TNI AL, Pa Liasion TNI AU dan para pejabat lainnya Kodam III/Slw, para Dansata jajaran Kodam III/Siliwangi, para Direktur Bank wilayah Kota Bandung, Dirut PT Pindad, Dirut PT Telkom, Kadis LH Provinsi Jabar, Kadi, para Akademisi serta Lembaga Sertifikasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *