Termasuk belajar ilmu Al-Quran.

“Sebagai partai nasionalis yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama, PDIP tentu ingin ikut ambil bagian, selain dalam kontek syiar ibadah yang bersifat mahdhoh atau ritual, tapi juga ibadah yang bersifat sosial seperti berbagi, tolong menolong, dan yang tak kalah penting adalah semangat merajut kebersamaan, persaudaraan dan persatuan,” kata Ono kepada awak media.

Menurut pria yang akrab disapa Kang Ono ini, PDI Perjuangan adalah partai
wong cilik, dan memiliki program khusus untuk wong cilik lomba yang digelar pun melibatkan mereka sebagai pesertanya.

Selain itu, lanjut dia, melalui kegiatan itu dirinya ingin memberi pesan kepada publik, bahwa siapapun tak boleh melihat seseorang itu hanya dari penampilan atau jenis pekerjaan. Terbukti, lewat acara tersebut, orang yang mungkin selama ini dianggap tak berpendidikan dan rendahan, ternyata mampu menjawab sejumlah pertanyaan seputar isi alQuran.

Baca juga:  Progres Baik Dalam Penanganan PMK di Jabar

“Dengan kata lain, jangan suka menganggap enteng dan rendah kepada orang hanya dari penampilan. Tapi, yang juga penting dari kegiatan ini adalah untuk memberi pesan bahwa agama, khususnya Islam, bukan hanya milik ustad, kiai, atau orang berpendidikan tinggi saja, tapi juga menjadi milik wong cilik seperti tukang becak, sopir angkot dan tukang parkir,” tegasnya.

Baca juga:  17 Daerah di Jabar Miskin Ekstrim

Sementara itu, salah seorang peserta lomba dari kategori Ojol mengaku senang diundang PDIP Jabar untuk menjadi peserta lomba. Selain, bermanfaat dalam menumbuhkan semangat untuk terus belajar, juga sangat baik buat kepentingan menjaga kebersamaan dan persatuan.

“Terimakasih Kang Ono sudah mengambil inisiatif ini. Kami semua senang. Selain dapat hadiah, kami juga merasa sudah dipersatukan lewat acara ini. Semoga acara serupa bisa diadakan lagi pada Ramadhan tahun depan,” ungkap Asep, juru bicara dari grup Ojol.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *