“Sebanyak 60,5 persen itu, warga ingin capres yang miliki kompetensi bidang ekonomi atau yang bisa melakukan pembagian tugas-tugas menyelesaikan perekonomian,” ucapnya.

Sambung Usman, dari sejumlah nama capres yang muncul. Dari sisi popularitas, nama Prabowo Subianto masih yang teratas disusul Sandiaga Uno, Anies Baswedan, Ridwan Kamil, dan Ganjar Pranowo. Tetapi, dari sisi kesukaan, lanjutnya, Ridwan Kamil masih tertinggi, lalu ada Sandiaga Uno, Prabowo Subianto, serta Ganjar Pranowo.

“Yang harus diwaspadai, ada nama Moeldoko yang bisa menjadi kuda hitam alias capres dari papan tengah dan bisa di 2024 merangsek ke papan atas capres. Peluang Pak Moeldoko ini besar untuk tembus ke atas, apalagi swing voters dari survei kami itu sebesar 36,4 persen,” ujar dia.

Baca juga:  Pentingnya Masyarakat Dalam Menyaring Informasi Ditengah Maraknya HOAX

Disinggung terkait upaya yang mesti dilakukan Moeldoko atau capres lainnya untuk meningkatkan elektabilitasnya sampai di 2024, kata Usman adalah Moeldoko perlu memiliki jaringan utamanya di sisi kepartaian, sebab dia tak memiliki partai.

“Pak Moeldoko jika memang mau terus efektif kenaikan elektabilitasnya, ya harus sering-sering bersilaturahim ke tokoh nasional yang ada di daerah. Gagasan Moeldoko pun harus dibumikan, karena banyak gagasan pembangunan. Semisal sembako murah hingga bantalan kerentanan ekonomi,” jelasnya.

Baca juga:  Taufiq Budi Santoso Apresiasi Kerja Kolektif Bank Indonesia 2023 Ekonomi Jabar Meningkat, Pengangguran Turun

Tidak adanya partai yang menjadi kendaraan politik Moeldoko, Usman pun mengakuinya bisa menjadi hambatan di Pilpres 2024. Termasuk untuk calon lainnnya. Sehingga, Usman menyarankan kepada para calon seperti melakukan pendekatan ke para petinggi partai dan pendekatan ke akar rumput. *

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *