Sementara itu, Ketua FPLH Jawa Barat Thio Setiowekti mengatakan, instalasi yang dibangun diharapkan bisa menjadi solusi dalam pengelolaan sampah organik dan limbah kohe bagi masyarakat dan desa sekitar hutan.

“Kami ingin memanfaatkan teknologi dalam pengelolaan limbah kohe dan sampah organik yang memberikan dampak secara ekonomi bagi masyarakat,” tuturnya.

Untuk tahap pertama jika instalasi pengolahan limbah ini selesai dibangun, kata Thio biogas yang dihasilkan akan dimanfaatkan bagi para pelaku UMKM di Babakan Ampera, salah satunya pabrik tahu yang sudah siap memanfaatnya.

Baca juga:  Wagub Jabar: Penyuluh Pertanian Sebagai Agen Perubahan

“Masyarakat juga sudah sepakat dalam upaya penyelamatan lingkunagn dengan mengolah limbah koha, yang di sisi lain juga memberikan nilai manfaat bagi mereka,” papar Thio.

Perhutani Berterimakasih Kepada FPLH & LPPM ITB yang Berkontribusi Kepada Masyarakat sekitar Hutan dan Beri Solusi Kurangi Sampah Organik.

Hal ini diungkapkan Herry Rochmatul selaku Asper Perhutani BKPH Lembang seusai menghadiri pembangunan instalasi pengolahan kotoran hewan (kohe) (Bio Digester) di Kampung Babakan Ampera, Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang.

Baca juga:  Yana Klaim 100 Persen ASN Kota Bandung Masuk Kerja

“Tentunya kami Perhutani mengucapkan banyak terima kasih dengan terwujudnya kerjasama ini. Selain solusi penanganan limbah, masyarakat juga mendapatkan manfaat ekonominya,” ujarnya.

Untuk itu, Herry berharap kerjasama itu semakin berjalan hingga waktu yang lama. Sehingga penanganan limbah kohe di hilir bisa teratasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *