“Apabila melihat preferensi dari jalur mudik yang digunakan, jumlah kendaraan yang menggunakan jalur utara lebih besar, 60 persen dibandingkan dengan jumlah kendaraan yang menggunakan jalur selatan yang hanya sebesar 40 persen dari total volume lalu lintas,” tambahnya.

Selain itu, Agus menuturkan bahwa fenomena yang berbeda juga terjadi pada arus balik. Hingga 10 Mei 2022, katanya, masih terdapat 32 persen pemudik atau 740.883 kendaraan belum kembali ke asal. Hal itu terjadi, di antaranya, akibat kebijakan pemerintah terkait perpanjangan waktu libur untuk anak sekolah.

Baca juga:  Cegah Wabah PMK, Pemprov Jabar Awasi Lalulintas Hewan Antar daerah

“Kemudian diberlakukannya WFH untuk ASN, dan juga banyak yang menunda perjalanan dikarenakan terdapat hari libur nasional,” katanya.

Adapun preferensi moda transportasi yang digunakan masyarakat pada mudik Lebaran 2022, jenis kendaraan yang paling banyak digunakan oleh pemudik yaitu sepeda motor. Meskipun demikian, terdapat penurunan jumlah pengguna sepeda motor dibandingkan tahun 2019 yaitu sebesar 35 persen.

Baca juga:  Resmikan Pasar Kreatif Jabar, Ridwan Kamil: Ini Etalase Produk Otentik Jawa Barat

Selain sepeda motor, penggunaan kendaraan umum pada angkutan Lebaran tahun ini juga mengalami penurunan dibandingkan tahun 2019.

“Hal itu menunjukkan bahwa, masyarakat masih memilih menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan dengan angkutan umum,” tutur Agus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *