“Sebagai pemimpin Desa Bahagia (pusat pelatihan) saya dituntut untuk memahami berbagai karakteristik dan bagaimana mengelolanya agar dapat menjaga kondisi, kekompakan dan memberikan yang terbaik untuk Jabar,” ucapnya.

Dia menambahkan, memasuki hari-hari terakhir pemusatan, dia dan Capaska lainnya menjaga kondisi kesehatan dan mental dengan pola makan dan tidur yang teratur serta mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa.

Sementara itu, Lurah putri, Nazla mengaku menjadi Capaska Jabar merupakan hal di luar ekspektasi dirinya, meski dia sangat ingin mengenakan baju putih Paskibraka yang mengibarkan bendera disaksikan jutaan mata penonton televisi. Namun keinginan itu sempat berlalu karena gadis dengan tinggi 175 cm itu lebih menekuni olahraga voli.

“Saya tahu soal Paskibraka dan baris-berbaris awal tahun 2022 ini karena akan ada seleksi. Saya pun terus berlatih dan berdoa hingga akhirnya ada pengumuman Nazla Nazury Zahra kamu lolos jadi Capaska Jabar mewakili Cimahi. Saya kaget sekaligus seneng banget sambil nangis ke orang tua,” tutur remaja 16 tahun itu.

Baca juga:  Bey Machmudin Pastikan Kegiatan Pengolahan Sampah Dimulai dari Tingkat Sekolah

Menurut dia, kuncinya adalah keinginan yang kuat karena dia bercita-cita menjadi Akpol, Akmil maupun Taruni. Mengikuti petuah sang ayah yang juga TNI, melalui Paskibraka, kegiatan yang dicita-citakan dia ada di sana.

Kejutan lainnya, kata Nazla, selain diterima menjadi Capaska Jabar, dia pun semakin kaget karena dipilih menjadi Lurah. Dia pun belajar untuk bisa menyatukan teman-temannya yang berasal dari berbagai daerah. Dari yang mula tak saling tegur sapa menjadi teman yang selalu mendukung dan mengingatkan selama di karantina.

Baca juga:  Warga Jabar Pesan Minyak Goreng Bisa Lewat Aplikasi Sapawarga. Begini Caranya!

Sulung dua bersaudara itu pun mengaku banyak pelajaran yang dia dapatkan dari Paskibraka. Dia lebih menghargai waktu, lebih disiplin dengan bangun tepat waktu dan salat pun tepat waktu. Bahkan yang lebih nikmat selama di karantina, mereka senantiasa menunaikan salat berjamaah.

“Dan salat itu bikin tenang dan saya sesekali terdiam sambil mengucap syukur Alhamdulillah bisa sampai sini, masih enggak nyangka soalnya,” kata dia.

Selebihnya, Nazla berharap pada pengibaran dan penurunan bendera nanti, berjalan lancar. Menurut dia, menjadi Capaska Jabar merupakan sebagian kecil bukti kecintaan dia terhadap Indonesia. Selepas tugasnya, Nazla pun berharap menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *