Kemudian dilanjutkan bulan Agustus untuk vaksin Campak dan Rubella.  Targetnya anak usia 12 hingga 59 bulan. Masyarakat dapat mendatangi titik pemberian imunisasi yang ditetapkan pemerintah, yakni puskesmas, rumah sakit, bahkan sekolah-sekolah.

Asisten Pemerintahan, Hukum, dan Kesejahteraan Sosial Setda Provinsi Jabar Dewi Sartika menambahkan, pelaksanaan BIAN akan menyertakan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah, dari tingkat Desa hingga Provinsi.

“Kolaborasi diperlukan agar sukses. Kami harus menyiapkan SDM hingga penganggarannya,” ujar Dewi.

Sementara itu Ari, Kepala Kantor Perwakilan UNICEF Jabar menyatakan, Jabar memiliki kontribusi sangat besar pada total cakupan vaksinasi di Indonesia.

Baca juga:  Usai Libur Lebaran, Vaksinasi di Jabar Kembali Dipacu

“Dengan jumlah penduduk khususnya anak balita sekitar seperlima dari total anak Indonesia, jika cakupan 95 persen berhasil, maka imunisasi Indonesia dipastikan berhasil,” kata Ari.

Apalagi menurutnya, orangtua di Jabar sangat mendukung Program Imunisasi. Hal itu terlihat dari hasil survei yang dilakukannya, 80 persen warga Jabar menyatakan tidak khawatir dengan pemberian imunisasi bagi anaknya. Apalagi didukung dengan kesiapan SDM tenaga kesehatan.

Sementara itu Ketua Tim Penggerak PKK Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil mengimbau kepada ayah dan bunda di Jabar untuk tidak takut menyertakan anaknya dalam Program BIAN.

Baca juga:  Sekda Jabar: Luruskan Informasi yang Tidak Tepat Terkait Imunisasi

Ia mencontohkan anak angkatnya, Arka yang kini sehat dan aktif setelah melengkapi Program Imunisasi dalam dua setengah tahun terakhir.

“Saat Arka datang, usianya lima bulan, nampak sakit dan ternyata belum mendapatkan imunisasi. Sekarang setelah imunisasi lengkap,  dia semakin sehat dan sangat aktif. Jadi ayah dan bunda jangan ragu. Imunisasi itu aman dan menjadi hak anak untuk mendapatkan kesehatan, ” tutur Atalia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *