Fishway Masterclass bersama FAO mengambil tema_’Remarks on Important of Fish Irrigation Collaboration_’

Sekda juga menyebut, bahwa Jabar punya sejumlah bendungan besar yang potensial, di antaranya terhubung dengan Sungai Citarum. Tentunya dapat menjadi perhatian organisasi FOA terkait dengan jalur laluan ikan ini.

Di satu sisi, kata Setiawan, ada tantangan di mana Sungai Citarum yang sudah dalam kondisi cemar ringan menjadi tempat tinggal ikan sapu- sapu yang tumbuh di dasar sungai. Ikan sapu- sapu jadi satu jenis ikan yang mampu bertahan di kondisi sungai Jabar saat ini.

Baca juga:  Ridwan Kamil:  Balai Rehabilitasi Napza Adhyaksa di Bandung Sarana Pemulihan Tepat Kurangi Ketegantungan Narkoba

Ikan sapu- sapu ini menghisap lumpur dasar sungai. Maka ketika sungai tercemar limbah ikan sapu- sapu ini turut menghisap limbah yang ada. Sehingga ikan ini mengandung logam berat.

Sementara itu, ikan ini justru kerap dimanfaatkan beberapa warga untuk olahan pangan, di antaranya menjadi bahan bakso ikan, empek- empek, hingga siomay.

Baca juga:  Ridwan Kamil Ajak Masyarakat Maksimalkan Tol Cisumdawu Saat Mudik

“Ikan sapu -sapu kerap jadi pengganti olahan ikan, di saat ikan belida, sidat, atau ikan lainnya tidak ditemukan, akhirnya banyak yang memanfaatkan dari ikan sapu- sapu,” kata Setiawan.

Maka jalur laluan ikan sidat diharapkan jadi solusi agar ikan konsumsi dapat berkembang dan dimanfaatkan dengan baik sehingga menjadi sumber daya yang dapat dimanfaatkan masyarakat baik dari segi gizi terlebih nilai ekonomi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *