Program Petani Milenial

 

Indra memaparkan, selain akan meningkatkan SDM yang ada, untuk menyambut Program Petani Milenial Pemda Provinsi Jabar, pihaknya sudah melakukan pendataan tanah-tanah milik desa yang tidak produktif untuk bisa dimaksimalkan keberadaannya.

 

“Lahan tersebut nantinya bisa digunakan untuk pertanian yang menjadi unggulan kita,” tegasnya.

 

Selain sektor pertanian, sektor perikanan di wilayah Sindangbarang pun terus dikembangkan, di antaranya budi daya udang.

 

“Perikanan  di wilayah ini banyak lokasinya, di antaranya di Jayanti.  Di sini ada pula tambak udang tersebar di empat titik, yakni di Hegarsari, Pasir Dudukuy, juga terdapat di lahan milik TNI AU di Cikalapa, serta di Makalaksana. Semuanya menjadi potensi untuk investor masuk,” terang Indra.

Baca juga:  Terima Calon Duta Besar dan Konsul Jenderal, Pesan Ridwan Kamil: Promosikan Potensi Unggulan Jawa Barat

 

Dengan luas wilayah mencapai 16.000 haktare, serta jumlah penduduk 55.000 jiwa, Kecamatan Sindangbarang direncanakan menjadi ibu kota Cianjur Selatan, jika pemekaran wilayah disetujui oleh Pemerintah Pusat.

 

Terkait dengan Program Petani Milenial, Pemda Provinsi Jabar tahun ini kembali membuka pendaftaran untuk Angkatan II, yang akan berkolaborasi dengan 27 Kabupaten/ Kota.

 

Dalam program ini Pemda Provinsi Jabar memberikan pelatihan, dukungan anggaran, lahan, teknologi pengolahan pertanian sampai pemasaran.

Baca juga:  5 TAHUN JABAR JUARA, Hari Perumahan Nasional 2023, Disperkim Jabar Ingatkan Pentingnya Edukasi Standar Kelaikan Rumah

 

Dalam berbagai kesempatan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan, Jabar memberikan perhatian yang besar untuk melahirkan anak muda kembali bertani di desa.

 

Diharapkan melalui Program Petani Milenial terjadi regenerasi, sehingga ke depan usia petani di Jabar bisa digantikan oleh generasi muda di bawah usia 40 tahun. Saat ini 70 persen petani di Jabar rata-rata berusia 70 tahun.

 

Diharapkan pula dengan penguasaan teknologi pertanian akan terjadi pergeseran kesejahteraan yang sebelumnya didominasi pekerjaan di perkotaan ke perdesaan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *