Sementara itu, Kadisparbud Jabar Benny Bachtiar menilai kegiatan ini sebagai ajang silaturahmi para pegiat budaya Jawa Barat. Diharapkan hal tersebut mampu meningkatkan penerapan Bahasa Sunda di semua kalangan.

“Kegiatan ini menjadi media komunikasi dan silaturahmi. Yang diharapkan adalah bisa membawa dampak positif bagi pemajuan kebudayaan Jawa Barat, khususnya peningkatan penggunaan bahasa daerah dalam pergaulan sehari-hari. Hal itu menjadi salah satu indikator indeks pembangunan kebudayaan,” ungkap Kadisparbud.

Pra Kongres Bahasa Daerah Wilayah Priangan ini mengundang sejumlah tokoh yaitu Drs. Fitra Arda, M.Hum (Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek RI), Drs. Imam Budi Utomo, M.Hum (Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra Kemendikbudristek RI), Prof. DR. Cece Sobarna (Guru Besar Universitas Padjadjaran), M.Hum, Prof. DR. Ganjar Kurnia, DEA (Ketua Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda Universitas Padjadjaran), Dra. Popong Otje Djundjunan (tokoh budaya), Drs. UU Rukmana (tokoh budaya), M.Pd, Tjetje Hidayat Padmadinata (tokoh budaya), Raden Darmawan Dajat Hardjakusumah, S.H., M.Kn (tokoh budaya), Ifa Hanifah Misbach, S.Psi., M.A (Jabar Masagi), Aat Soeratin (Komite Kebudayaan), Dr. Yatun Romdonah Awaliyah. M.Pd (pemerhati bahasa), dan beberapa nama lainnya.

Baca juga:  Telah Turun, Satgas Minta Jabar Tetap Waspada

Kegiatan yang berlangsung hingga Kamis 6 Oktober 2022 ini mendapat apresiasi tinggi dari Ketua Komisi V DPRD Jabar Abdul Harris Bobihoe.

Baca juga:  Ridwan Kamil Beserta Istri Bertakziah di Kediaman Almarhum Tjahjo Kumolo

“Saya berterimakasih kepada Disparbud Jabar karena sudah memprakarsai acara Pra Kongres Bahasa Daerah ini. Semoga Bahasa Sunda terus menjadi bahasa sehari-hari kita. Dengan demikian, penguatan bahasa akan menjadi penguatan budaya yang tentunya budaya Sunda itu sendiri,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *