Di rumah belajar batik ini terdapat ruangan untuk membuat pola batik, mencanting, menjahit, dan ruang belajar kewirausahaan.

 

“Ada ruang-ruang belajar yang sangat sesuai dengan kebutuhan, ruang membuat pola, mencanting, menjahit bahkan belajar kewirausahaan, bagaimana cara pemasaran baik langsung, maupun digital,” sebut Atalia.

 

Di rumah belajar batik ini juga terdapat area pengelolaan limbah batik, sehingga aspek lingkungan tetap terjaga.

 

“Di tempat ini juga diajari bagaimana mengelola limbahnya. Jadi tak hanya memikirkan karya dan keuntungan, tapi juga bagaimana dampaknya terhadap lingkungan yang harus tetap diperhatikan,” ujarnya.

 

Atalia berharap rumah belajar batik kerja sama dengan YCAB dan HSBC ini hadir di 27 kabupaten/ kota di Jabar karena potensi batik Jabar sangat tinggi terlihat dari ragam motif batik yang berbeda-beda di tiap wilayah.

Baca juga:  Pemdaprov Gelar Bazar Ramadan dan Baksos Wagub Uu:Ringankan dan Bahagiakan Masyarakat

 

“27 kabupaten/ kota mempunyai motif batik masing-masing, tapi sayangnya tak banyak yang memiliki kemampuan untuk membatiknya. Jadi saya harap rumah belajar batik ini hadir tak hanya di Tasikmakaya, tapi se-Jabar,” harap Atalia.

 

Sementara itu Pendiri YCAB Veronica Colondam mengatakan, pihaknya akan terlibat di Rumah Belajar Batik Tasikmalaya selama lima tahun ke depan.

 

Ia menargetkan, satu UMKM yang belajar di rumah tersebut ke depan penghasilannya bisa meningkat hingga Rp 100 juta per bulan.

Baca juga:  29 Pemain Timnas Siap Bertanding Lawan Bangladesh Dalam Pertandingan FIFA Match Day Lawan Bangladesh

 

Hal serupa juga terjadi di Rumah Belajar Batik Pekalongan yang karyawannya sebanyak 60 orang.

 

“Contoh sukses ada yang sudah mempunyai 60 karyawan di Pekalongan. Sebulan minimal keuntungannya bisa mencapai Rp 80 juta sampai Rp 100 juta. Itu yang kita cita-citakan di Tasikmalaya dan wilayah Jabar lainnya,” ungkap Veronica.

 

Rumah belajar batik ini juga rencananya akan menyasar warga disabilitas agar terwujud inklusivitas ekonomi dan pendidikan.

 

“Kita juga mau menjangkau masyarakat disabilitas ke depannya agar inklusif dan edukatif, serta menyejahterakan,” ujar Veronica.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *